Para penerima bunga itu, sebut Ani, antara lain Tifatul Sembiring (Menkominfo), Andi Mallarangeng (Menpora), Agung Laksono (Menko Kesra), Helmi Faisal Zaini (Menneg PPDT), Suharso Monoarfa (Menneg Perumahan Rakyat), Suharna Supranata (Menneg Ristek), sampai Linda Amalia Sari (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
"Rekor penerima bunga di tempat kami adalah Agung Laksono yang menerima 11 karangan." Selain menteri-menteri yang baru dilantik, kiriman juga ditujukan ke pejabat negara yang masih dipertahankan seperti Kejagung Hendarman Supandji.
Ani tak sekadar memenuhi pesanan pelanggannya. Ia juga membuat desain yang unik agar karangan bunganya mendapat perhatian. Berdasar pengalaman, banyak kiriman karangan bunga yang ditolak pihak keamanan karena jumlahnya membludak. "Apalagi, kebanyakan, kan, rumah tinggal. Bunganya sampai memenuhi jalan dan mengganggu tetangga. Kadang malah dicueki saja."
Nah, agar itu tak terjadi, Ani memutar otak. Dia mendesain rangkaian yang menarik agar "lolos" alias bisa diterima. "Tak perlu besar, yang penting warna dan desain bagus, vas cantik, dan jenis bunganya pilihan. Kisaran harganya Rp 400 ribu ke atas," ujarnya seraya tersenyum.
Ani mengaku sedikit kewalahan dengan pesanan yang membanjir. Tentu saja ia tak sanggup mengerjakan sendiri kendati sudah dibantu 8 pegawai. "Saya harus kerja sampai subuh. Untuk satu bunga papan, perlu waktu 3 jam pengerjaan dan sekitar 1 jam untuk bunga rangkaian. Padahal, hampir semua pemesan minta bunga-bunga itu dikirim sepagi mungkin."
Sita Dewi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR