Gendongan buatan Lala cukup unik. Bentuknya mirip sarung kecil. Untuk menggunakannya, setelah dipasang di pundak kain harus dilipat dua lebih dulu. Baru setelah itu bayi dimasukkan ke dalam gendongan. "Bahannya terbuat dari katun stretch, biar kulit bayi enggak sakit bila tergesek," jelas Lala yang membuat gendongan sendiri lantaran kesulitan memakai gendongan tradisional.
"Gendongan kan, biasanya harus diikat atau disimpulkan di pundak, jadi bebannya terkumpul di situ dan membuat pundak sakit. Makanya bikin gendongan sendiri," papar ibu satu anak yang juga mendesain sendiri ini. Uniknya, gendongan Lala memiliki ukuran, yaitu S, M, L, dan XL. "Kalau lebar pundak si ibu 51-56, misalnya, berarti ukurannya S. Bisa dipakai sampai anak umur 2 tahun."
Setelah lebih serius, Lala memberi merek Mamita. Kemasannya lebih bagus dan secarik kertas berisi cara pemakaian juga disertakan dalam tiap produknya. Ia juga ikut pameran agar Mamita lebih dikenal luas, antara lain Inacraft. Kualitas yang tetap dijaga Lala membuat Mamita banyak diminati, termasuk pembeli dari Medan, Bandung, dan Kalimantan. Kini, tiap bulan Lala yang juga bekerja di sebuah media ini memproduksi gendongan dan celemek menyusui masing-masing sekitar 100 buah.
Untuk pengembangan produk, istri Andi Ismo (35) yang dibantu adiknya, Sasha Sirat (24), dalam mengelola manajemennya ini tak segan meminta masukan dari para pembelinya sehingga produknya tetap simpel dan praktis.
Hasuna Daylailatu
KOMENTAR