Kesakitan
Kendati Fany mengerang kesakitan dan merasa kepanasan sambil minta ampun, menurut Fany, Agus tak menghentikan perbuatannya, bahkan kemudian menendang tubuh Fany. Romi, oknum pengajar komputer, pun ikut-ikutan memukul kepala Fany.
Ketika Fany jatuh, kemudian pingsan, dua guru itu meninggalkan Fany di dalam kelas. Melihat Fany tak sadarkan diri, beberapa siswa menghubungi dua orangtua Fani yang kemudian datang ke sekolah dan memapah Fany pulang.
"Dua guru itu sama-sama menghajar saya. Yang paling sadis menempeleng saya dari belakang adalah Pak Agus. Saya sudah jelaskan, yang merokok bukan hanya saya tapi banyak teman lain, kenapa hanya saya yang jadi sangsak," ujar Fany, yang mengaku kepalanya masih pusing, seusai melapor ke Polres Pamekasan.
Adapun Zainal tidak hanya mengadukan tindakan dua oknum guru yang di luar batas itu ke polisi melainkan juga akan mengeluarkan Fany dari SMK Negeri 1 untuk dipindah ke sekolah lain. "Jika anak saya melanggar peraturan sekolah, hendaknya diberi sanksi sesuai aturan sekolah, bukan bertindak sendiri dengan cara menghajar siswa," tegasnya.
Kepala SMK Negeri 1 Pamekasan, Drs Suwendi, sampai Sabtu (10/10) belum bisa dimintai konfirmasi. Dicari di sekolah, sekitar pukul 12.00, yang ada penjaga sekolah karena Suwendi dan wakilnya, Subiyanto, serta semua guru sudah pulang. Menurut penjaga sekolah, Suwendi rapat di Surabaya. Ketika dihubungi melalui ponsel, baik ponsel Suwendi maupun Subiyanto tidak aktif.
st30/surya
KOMENTAR