Peluang BesarSelain Retty, ada Yunita Wijaya (27), yang melukis di atas benda-benda kaca seperti asbak, gelas, botol, stoples, sampai lampu teplok. "Kalau tak dilukis, stoples ini biasa-biasa saja, tapi begitu dilukis dengan berbagai kombinasi warna berbeda, tampilannya jadi beda," ujar Yunita mengawali percakapannya.
Lajang yang tinggal di Kebraon Manis Tengah, Surabaya itu, mengawali usahanya sebagai pengrajin glass painting tahun 2007. Sebelumnya, Yunita kerja di bank. Bosan kerja kantoran,Yunita memilih membuka usaha di rumah sekaligus mengembangkan hobinya sejak kecil yaitu melukis dan membuat kerajinan tangan.
Kerajinan glass painting sengaja dipilihnya dengan alasan di Surabaya belum banyak yang menekuni. "Peluangnya masih besar. Makanya saya yakin, kalau ditekuni, kerajinan ini pasti bisa berkembang dengan baik," ujar Yunita.
nova.id
Menyulap Toples Jadi Barang Istimewa 2
"Dengan sentuhan glass painting, barang sederhana yang ada di rumah menjadi lebih istimewa. (Foto: Gandhi Wasono M/NOVA) "
Untuk menghasilkan barang-barang indah itu, Yunita punya dua teknik. Yang pertama, jika permukaan barang sudah ada motifnya, misalnya bentuk bunga-bunga, "Lebih mudah. Tinggal diberi penegasan warna pada helai daun atau kelopak bunga agar gambar akan terlihat hidup dan tidak datar."
Teknik kedua, menggambar desain di atas permukaan kaca seperti stoples. "Diperlukan kreativitas untuk menyesuaikan jenis gambar dengan ukuran stoples tadi," ungkap Yunita yang langsung ikut pameran setelah dua bulan menghasilkan sejumlah karya perdananya. "Dari pameran itu saya semakin yakin karena responnya lumayan sekali. Lagipula dengan bertatap muka langsung dengan pembeli, saya semakin tahu selera yang diinginkan tanpa harus meninggalkan ciri khas saya."
nova.id
Menyulap Toples Jadi Barang Istimewa 2
"Botol merica, lampu teplok, dan stoples mini. Barang sejenis ini yang kerap dipesan untuk suvenir pernikahan. (Foto: Gandhi Wasono M/NOVA) "
Barang LoakanDalam perjalanan waktu, ia juga melukis di atas barang-barang lawas. Misalnya, botol-botol minuman luar negeri yang bentuknya unik atau botol kuno. Karena barang-barang itu tidak ada di toko, "Harus berburu di pasar-pasar loak di berbagai daerah. Jadi, setiap kali usai pameran, cari-cari barang loakan dulu."
Yunita kerap kebanjiran pesanan, khususnya menjelang hari besar atau musim hajatan. "Kalau Lebaran, yang laku stoples sementara saat musim hajatan, yang dicari suvenir perkawinan," ungkap Yunita yang menjual kreasinya dari harga Rp 10 ribu hingga ratusan ribu. Henry Ismono, Gandhi Wasono M
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
5 Tips Belanja Bulanan Hemat, Nggak Takut Harga Minyak Goreng Naik!
KOMENTAR