Cara Praktis Bayar Zakat: Diambil Di Rumah, Lewat ATM, Juga SMS (1)

Bayar zakat tak perlu repot. Bisa lewat ATM, internet, SMS, bahkan diambil di rumah. Pengelolaan juga transparan.

Berzakat masa kini semakin mudah dan praktis. Kita tak perlu lagi repot-repot mendatangi badan zakat. Cukup dari depan komputer, semua informasi dan panduan zakat tersedia lengkap. Salah satunya, www.zisbersama.org, situs yang cukup lengkap memberi informasi seputar zakat beserta panduannya.

Di situs itu tergabung beberapa lembaga zakat yang bisa dipilih semisal Al-Azhar Peduli Umat /APU (www.alazharpeduli.com.), Dompet Duafa (DD) ( (www.dompetdhuafa.or.id), PKPU (www.pkpu.or.id), dan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Mereka umumnya memberi panduan cara menghitung zakat yang dinamai Kalkulator Zakat, kapan harus dibayar, apa saja yang perlu dizakati, dan siapa yang wajib berzakat.

Usai itu, pembayar zakat bisa langsung bertransaksi lewat online. Bisa pula memanfaatkan jasa kantor pos atau transfer melalui ATM dan SMS banking yang memang bekerja sama dengan lembaga zakat tadi.

Kalau tak ingin menggunakan teknologi canggih, cara konvensional pun ada. PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat - sebuah lembaga Kemanusiaan Nasional. Red.) dan Al Azhar Peduli Umat menyiagakan tim khusus menjemput zakat ke rumah atau perkantoran. Mau jam berapa saja, bisa. Tinggal angkat telepon, tim akan datang. Para penjemput zakat dilengkapi tanda pengenal. "Mau bertanya atau konsultasi soal zakat, juga bisa. Soalnya, selain menjemput zakat, tugas kami memang mensosialisasikan zakat," terang Direktur Utama PKPU, Agung Notowiguno.

Meskipun penggalangan zakat dilakukan secara online atau mobile banking, APU, DD dan PKPU, menjanjikan pengelolaan dan penyaluran dana yang transparan dan diumumkan ke publik. Tiap tahun, zakat yang terkumpul diaudit akuntan publik. "Hasilnya kami siarkan ke publik lewat free magazine yang dikirim ke alamat para pembayar zakat dan di website kami," kata Direktur Eksekutif APU, Muhammad Anwar Sani.

Selain itu, lembaga-lembaga ini juga mengeluarkan "bukti pembayaran" ZISWAF (zakat, infak/sedekah, wakaf). ' Surat ini dapat diajukan ke Dirjen Pajak sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak," terang General Manager Recources Mobilization DD Prima Hadi Putra.
Rini Sulistyati

PROMOTED CONTENT