Princess, Bajak Laut, dan Alien
Film ini diklaim sebagai film omnibus pertama untuk anak-anak di Indonesia. Princess, Bajak Laut & Alien ini berisi empat cerita pendek yang berbeda-beda. Masing-masing cerita digarap oleh sutradara berbeda, seperti Misteri Rumah Nenek (sutradara Eko Kristianto), Babeh Oh Babeh (Alfani Wiryawan), Kamu Bully, Aku B-Boy (Rizal Mantovani), serta Princess, Bajak Laut, dan Alien (Upi).
Menurut Alfani, yang juga sebagai produser film omnibus ini, keempat film itu berbeda dan tidak ada benang merahnya. Mereka memilih membuat film omnibus karena melihat kondisi psikologis anak-anak yang mudah bosan. "Kalau disuguhkan satu film berdurasi lama dan bertele-tele, mereka akan bosan. Kami berpikir, dengan omnibus ini mereka bisa stay lebih lama di bangku bioskop, karena setiap 20 menit berganti cerita. Setelah kami cermati, ternyata belum pernah ada yang membuat film omnibus untuk anak-anak. Makanya bisa kami klaim ini yang pertama di Indonesia," jelas Alfani.
Keempat cerita itu, kata Alfani, memberikan cerita yang sama-sama menarik. Misteri Rumah Nenek bercerita tentang bagaimana paniknya kakak beradik Iqbal dan Salsa yang ditinggal hanya berdua di rumah sang nenek. Mereka harus melawan rasa takutnya menghadapi sosok bayangan putih yang selalu mengintai mereka.
Cerita Babeh Oh Babeh bertutur soal konflik yang terjadi di antara anak dan ayah yang mempunyai profesi unik. Sementara cerita Kamu Bully, Aku B-Boy mengisahkan seorang anak yang sangat jago break dance. Dan Princess, Bajak Laut, dan Alien menyuguhkan cerita tentang Troy, anak yang selalu dianggap aneh oleh teman-temannya.
Kendati berbeda dan tak ada benang merahnya, namun semua cerita itu mengusung kampanye yang sama soal moral, yaitu stop bulliying. Melalui film ini juga, Alfani berharap agar masyarakat Indonesia mulai terbiasa dengan film yang memang dikhususkan untuk anak-anak.
Oleh karenanya, untuk semakin menarik penonton, semua cerita dibuat layaknya kehidupan anak-anak zaman sekarang. "Ceritanya tidak klise, bukan mengenai suatu daerah tertentu yang masih sangat tradisional. Film ini benar-benar bercerita tentang suasana metropolis, yang up date dengan zamannya anak-anak sekarang, seperti break dance atau seperti film Home Alone. Bisa dibilang ceritanya ala Hollywood, ceritanya sederhana, simple tapi komersil. Kisahnya mudah diterima oleh anak-anak," ujar Alfani.
Sederet artis ternama pun turut mendukung film yang rilis di bioskop Indonesia sejak 9 Januari lalu, seperti Luna Maya, Sophia Latjuba, Tara Basro, Ade Irawan, Aming, Lukman Sardi, Massayu Anastasia, dan Ringgo Agus Rachman. Sementara para pemain film anak yang mengisi film produksi Cinema Delapan ini, yakni Risjad Aden, Kayla Kristianto, Raza "Super 7", Viriya Rici, Bima Azriel, Lauren Zetira, Diego Robbana, dan Yohanes Roy Danutraja.
Bagi yang lahir di era 70-80an, tentu akrab dengan sebuah judul film yang mirip dengan Kau dan Aku Cinta Indonesia (Kau dan ACI). Ya, film ini memang versi remix serial televisi yang sangat booming di zaman itu, Aku Cinta Indonesia (ACI). Seperti serial terdahulunya, film ini juga menceritakan tentang persahabatan, kebersamaan, dan cinta budaya. Namun diadaptasi dan disesuaikan dengan kehidupan anak-anak masa kini.
"Dulu, judulnya Aku CInta Indonesia, hanya mencintai Indonesia dari diri sendiri. Di film ini kami berharap, "kau" pun mencintai Indonesia. Makanya, kami menambahkannya jadi Kau dan Aku CInta Indonesia," jelas Mochamad Adning, sang produser. Menurut Adning, butuh waktu dua tahun untuk mewujudkan film ini. Dan demi menjaga benang merah dari serial ACI, Adning merangkul pemain, kru, dan penggagas yang terlibat di serial ACI dulu.
Mana yang Lebih Ekonomis, Mesin Cuci Top Loading atau Front Loading? Ini Jawabannya
KOMENTAR