Menurut dokter yang merawatnya, Schumi masih dalam kondisi yang sangat kritis setelah menjalani operasi otak. Kepala bagian anestesi, Jean-Francois Payen, juga menyebutkan, tim dokter tak bisa memprediksi masa depan pembalap yang sudah 7 kali menjuarai balap Formula Satu (F1) ini, lantaran kondisinya kritis dalam hal resusitasi otak.
Kondisi Schumi terus dipantau jam demi jam dan menunjukkan kondisi yang sedikit lebih stabil setelah menjalani operasi kedua pada kepalanya. Menurut dokter yang menanganinya, salah satu yang membuat Schumi masih bisa bertahan adalah stamina tubuhnya yang baik.
Saat kecelakaan terjadi, Schumi, menurut pihak resor Meribel sudah menjalani safety procedur, yaitu mengenakan helm. Nasib nahas memang tak bisa ditolak meski sesaat setelah kecelakaan itu kondisi Schumi masih dalam keadaan sadar. Namun tingkat kesadaran pria berkebangsaan Jerman ini tak berada dalam keadaan normal.
Saat petugas keamanan yang memberinya pertolongan pertama datang, Schumi sudah tak bisa merespons pertanyaan yang ditujukan kepadanya dan anggota tubuhnya pun bergerak tanpa sadar.
Kejadian yang dialami pria yang genap berusia 45 tahun pada 3 Januari 2014 ini pun tak pelak mengundang banyak keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, yang berharap Schumi segera pulih dari cederanya.
Rekan sejawat Schumi, pesepakbola dunia hingga atlet NBA pun tak lupa memberikan doa bagi kesembuhan pembalap yang resmi menyatakan pensiun dari dunia balap jelang GP Jepang 2012 silam.
Namun yang paling merasakan kesedihan mendalam tentu saja istri Schumi, Corrina, dan kedua anaknya, Gina Maria dan Mick. Sejak dilarikan ke rumah sakit, mereka setia mendampingi Schumi di samping tempat tidurnya.
Sri Isnaeni
KOMENTAR