Sebab, sejak bulan April lalu, Marshanda mulai aktif mengisi seminar sebagai seorang motivator.
Ben tak ingin rumah tangga mereka berantakkan karena Marshanda memiliki kesibukkan tambahan.
"Awalnya, ada kekhawatiran. Ide ini (menjadi motivator) ada saat dia hamil. Saat sudah lahiran, beberapa bulan, tiba-tiba ada tawaran. Takut enggak sesuai dengan rencana sebenarnya," kata Ben saat dijumpai di acara peluncuran Marshed Empire, Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/12).
Setelah beberapa waktu berjalan, Ben bersyukur kekhawatirannya mulai pudar. Satu sama lain bisa saling beradaptasi.
Malah, Ben ikut merasakan manfaat besar saat sang istri aktif menjadi seorang motivator.
"Di awal itu makanya kekhawatirannya, tapi sejauh ini, kami saling adaptasi. Aku punya bidang baru sebagai bapak. Penyesuaian itu kami jadi dekat," kaya pria yang sudah berusia 30 tahun itu.
"Semakin ke sini, sesuaikan diri dengan dinamika suami istri yang punya anak," katanya.Rasa gundah Ben benar-benar hilang setelah delapan bulan berjalan, rupanya Marshanda bisa memposisikan dengan baik kapan saatnya ia menjadi ibu dan menjadi seorang motivator. Kekhawatiran yang tadinya besar berubah menjadi rasa bangga."Kalau ditanya kehebatan apa yang bisa terlihat dari Caca. Yang lebih penting kita punya pasangan bukan menerima kehebatan, tapi terima kekurangan, itu kekuatan kita berdua. Suka duka jadi suami Caca dijalankan dengan bahagia itu kuncinya, bangga saja," katanya.Okki/Tabloidnova.com
KOMENTAR