"Saya senang banget hari ini acaranya Aqilla turun tanah atau injak bumi. Cita-cita aku dari dulu kalau punya acara, adat itu dilestarikan. Selama ini kan adatnya Gorontalo (suami) sekarang adat Jawa. Kita mau menjunjung tinggi kebudayaan, harus bangga jadi orang Indonesia," kata Ayu saat dijumpai di Grand Hyatt, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (29/12).
Ayu dan Regi sengaja baru menggelar acara injak tanah saat usia Aqillah menginjak sembilan bulan. Sebab, di usia itu, Aqillah baru saja belajar duduk dan mulai berdiri.
"Dia sudah mulai bisa duduk. Kalau pas umur tujuh bulan dia masih miring. Pas dia sudah bisa duduk baru kita adain, sekarang dia sudah sembilan bulan. Saya senang banget ada yang doain dan bantu kita buat acara ini," kata Ayu.
Sepanjang acara, Ayu dan Regi bahu membahu membantu Aqillah menjalani semua prosesnya.
"Awalnya dicuci kakinya, seperti awal yang baik, terus injak tujuk warna gitu yang penuh makna. Warna kuning penuh kehormatan, merah berani, gitu semua ada maknanya. Mewakili karakter yang ada di anak kita," kata Ayu.
"Waktu di dalam kurungan, yang diambil adalah sempoa, mungkin dia akan jadi bisnis woman di bidang kelontong," canda Ayu.
Sebagai orangtua baru, Ayu dan Regi memanjatkan banyak harapan dan doa kepada putri tercinta.
"Buat kedepannya semoga semakin menghargai kebudayaan, supaya bisa menghargai perbedaan juga. Kita enggak mau dia enggak sopan sama orangtua. Ajaran barat bagus, tapi yang diserap hanya yang penting saja. Dia harus tetap cium tangan sama orangtua," kata Ayu.Okki/Tabloidnova.com
KOMENTAR