"Awalnya kan aku pemain. Tiap kali mau main atau syuting, pasti ada casting director. Dia itu kayak pintu pertama. Tiap bertemu casting director, mukaku itu selalu kayak penuh harapan sambil terus mikir, 'Please pilih gue, pilih gue'. Karena dari yang casting 100-200 orang, dia yang menyaring jadi 5 atau 3, baru dikasih ke produser dan sutradara untuk dipilih. Jadi sekarang dendam saja. Pas suami punya production house, aku harus ada di posisi itu dan merasakan orang-orang datang dengan penuh harapan. Ha ha ha," kata Zaskia kepada tabloidnova.com sambil tergelak.
Ketika berhadapan dengan calon-calon aktor atau aktris itulah, Zaskia dituntut cermat. Untuknya, dengan kemampuan akting yang mumpuni dan latar belakang pendidikan psikologi, Zaskia bisa dengan mudah menentukan pilihan siapa yang akan lolos dari saringannya. "Karena aku pemain, jadi aku tahu banget. Aku paham orang ini misalnya mampu mainnya peran apa," tambah ibu dua anak ini.
Di samping itu, Zaskia juga menuai keuntungan lain dari profesinya. Diam-diam, Zaskia justru bersyukur karena dengan profesinya itu, dia bisa mengawasi sang suami. "Pengin terlibat juga dengan suami. Kalau aku ambil syuting dan proyek di tempat lain, aku enggak akan bisa ketemu dia. Dan sekalian jagain dia juga. Jadi aku bisa menyeleksi perempuan-perempuan yang syuting sama dia. Dan aku sudah tahu siapa saja yang main. Ha ha ha."
Bisa saja, ya, Zaskia?
Yetta/Tabloidnova.com
KOMENTAR