Anang mengaku sudah mengetahui adanya penyelidikan itu, namun ia enggan berkomentar banyak dan menyerahkan kepada aparat hukum untuk menindaklanjuti. "Ya, memang benar. Tapi ini sudah ada di ranah hukum. Aku tunggu perkembangan dan kelanjutannya saja," kata Anang.
Lanjut Anang, kakaknya nanti yang akan bicara dan menjelaskan hal-hal terkait dugaaan penyalahgunaan dana APBD kota Jember itu. "Ngomongnya bukan sekarang. Makanya nanti saja, lebih baik menunggu prosesnya. Untuk lebih jauh lagi, biar kakakku yang akan jelaskan kenapa jadi seperti ini," tandasnya. Jika kasus ini terus berlanjut, ada kemungkinan Anang dan Ashanty akan diperiksa Kejari Jember. Anang pun mengaku siap diperiksa. "Untuk hukum kami pasti siap," ujar Anang.
Ditemui terpisah, Ashanty menganggap berita itu hanyalah isapan jempol belaka. Menurutnya, ini merupakan kabar yang paling mengganggu, terkesan keluarga besar Anang tak mampu membiayai prosesi ngunduh mantu yang telah menelan biaya miliaran rupiah itu. "Biaya termahal untuk ngunduh mantu cuma buat beli tiket kereta dan makan. Kok, seolah kami enggak punya uang saja. Setahu aku (biaya) ngunduh mantu dari keluarga Mas Anang," tegasnya.
Selain ngunduh mantu Anang-Ashanty, di Bulan Berkunjung Jember (BBJ) 2012, sepanjang Juli sampai September lalu, memang digelar acara lain, seperti Artis Pulang Kampung, Kompetisi Panjat Pinang, dan beragam perlombaan. Dugaan korupsi APBD kota Jember 2012 di acara ngunduh mantu Anang pertama kali digaungkan oleh sejumlah LSM di Jember.
Tumpak
KOMENTAR