"Sebenarnya kita dibajak udah 3 tahunan lebih tapi masih skala kecil sih. Pas main sinetron juga kru-kru gue pakai baju I Damn! Love Indonesia. Kayaknya pembajakan sudah enggak tahu malu. Sedih sih, karena Damn I Love Indonesia punya misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia," ujar Daniel.
Daniel mengaku terkejut, saat desain baju yang ada di Singapura nyaris menyerupai karyanya.
"Gue sempat kaget banget pas desain kami ada di Singapura. Kami sudah lima tahun dan dapat sertifikat dari HAKI. Pas gue terima foto itu, Damn ! I Love Indonesia sedang proses untuk bikin trademark ke luar negeri juga," ucapnya saat ditemui tabloidnova.com.
Melihat karyanya yang dibajak banyak orang, Daniel pun menggunakan jasa pengacara untuk menyelesaikannya. "Sudah bilang ke lawyer, terus sudah ambil beberapa tindakan juga," kata Daniel.
"Kalau ada 25 persen perubahan, itu bisa dimaklumi, tapi kalau dilihat dari desain Damn ! I Love Singapura udah lebih dari dari 2 persen dan itu bisa disebut pembajakan. Tapi kita harus lihat dulu kasus ini. Karena kami sudah register semuanya secara brand juga. Lebih-lebih ada lambang grap and go yang itu adalah jenis toko kami," lanjutnya.
Icha/Tabloidnova.com
KOMENTAR