Kebijakan moratorium tersebut diberlakukan sejak hari Kamis (22/8/2013) kemarin. Sayangnya, keputusan itu sedikit terlambat karena sang aktor yang mengidap HIV ini ternyata tak diketahui secepatnya, dan pihak yang berwenang juga tak mengatakan kapan hasil positif itu diperoleh. Apalagi, belakangan diketahui bahwa aktor tersebut tak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi virus HIV.
Untuk memastikan bahwa HIV itu belum menular kepada para bintang porno lainnya, kini Layanan Kesehatan dan Keamanan Produksi film porno tengah melakukan tes kepada lawan mainnya dalam beberapa judul film.
Kebijakan moratorium tersebut akan terus diberlakukan sampai ada kejelasan mengenai penyebaran virus HIV ini dikalangan para pemain film dewasa tersebut. Hal itu disampaikan Diane Duke, seorang eksekutif direktur produsen sebuah industri film porno saat menjawab pertanyaan dari Associated Press melalui email.
"Faktanya sejak tahun 2004, hanya pernah ditemukan dua kasus positif HIV. Jika sekarang ini positif, maka menambah jadi tiga kasus dalam kurun waktu hampir 10 tahun. Bukan hanya di Los Angeles, tapi juga di seluruh dunia," tambahnya.
Adapun setahun yang lalu, industri film porno juga mengambil kebijakan penghentian sementara setelah belasan pemain filmnya positif terkena sipilis. Akibat kejadian itu, Yayasan Perawatan Korban HIV AIDs, mendesak kewajiban penggunaan kondom bagi para pemain film porno.
.
Tribunnews
KOMENTAR