Di samping itu, Angelina juga mendirikan sejumlah yayasan amal seperti The Maddox Jolie-Pitt Foundation (2003) yang berkonsentrasi pada pengembangan komunitas dan lingkungan di Kamboja, Maddox Chican Children's Center (2006) yang merupakan tempat penitipan bagi anak-anak pengidap HIV di Kamboja, juga The Jolie-Pitt Foundation (2006) yang menyediakan bantuan kemanusiaan dunia.
Memutuskan untuk melakukan mastectomy memang tak mudah bagi seorang perempuan. Tapi dengan cara itu risiko Angelina terjangkit kanker payudara menurun sampai kurang dari lima persen. Terlebih, ia melakukan semuanya demi anak-anaknya. "Mereka tahu aku mencintai mereka dan rela melakukan apapun untuk tetap bersama mereka, selama yang aku mampu," tulisnya di salah satu bait.
Seperti banyak dibidik oleh kamera paparazzi di Hollywood, Angelina selalu menghabiskan waktu berlibur, berkegiatan sosial, atau sekadar berbelanja bersama keluarga besarnya. Dari keenam anaknya, tiga di antaranya merupakan hasil adopsi. Salah satunya Maddox, anak asal Kamboja yang diadopsinya pada 10 Maret 2002 bersama sang mantan suami, Billy Bob Thronton.
Tiga tahun setelahnya, Angelina yang sudah menjalin kasih dengan Brad mengangkat anak asal Etopia bernama Zahara saat masih berusia enam bulan, yang berasal dari orangtua pengidap AIDS. Namun Zahara kemudian dinyatakan negatif atas virus mematikan itu. Terakhir, ia mengangkat anak berumur tiga tahun asal Vietnam bernama Pax Thien yang ditinggalkan kedua orangtuanya.
Bicara soal kehadiran sosok sang tunangan, Brad Pitt, dalam bait lain dari kisah dramatis operasi Angelina, ia memuji kesetiaan Brad. "Aku beruntung memiliki pasangan seperti Brad Pitt yang sangat mendukung dan penuh cinta," tulisnya. "Brad ada di Pink Lotus Breast Cancer, tempat aku dirawat, di setiap menit operasiku. Kami menemukan waktu untuk tertawa bersama. Kami tahu ini adalah hal yang benar dilakukan untuk keluarga kami dan bisa membuat kami lebih dekat. Dan memang demikian," tambahnya.
Di sebuah interview, Brad justru mengungkapkan rasa bangganya pada pilihan Angelina. "Saya merasa keputusan Angelina adalah keputusan yang diambil oleh sebagian wanita yang juga mengalami hal sama, benar-benar heroik," ungkapnya. "Yang saya inginkan adalah Angelina bisa hidup lebih lama dan sehat bersama saya dan anak-anak. Ini adalah hari yang membahagiakan bagi keluarga kami," tambahnya.
Angelina memilih untuk tidak merahasiakan kisahnya agar bisa menginspirasi perempuan lain yang mungkin saja berada di bawah bayang-bayang gelap penyakit kanker. "Aku ingin mendorong setiap wanita, khusunya jika mereka punya sejarah keluarga terkena kanker payudara atau ovarium, untuk mencari informasi dan ahli medis yang bisa membantu melalui aspek kehidupan ini serta memiliki informasi untuk memutuskan," ungkapnya.
Dorris Jane Nainggolan
KOMENTAR