Meski terlihat malu-malu, Nana menjelaskan semua kejadian yang terjadi kepadanya. "Habis pelajaran pencak silat, saya ditarik naik motor oleh dua orang, pakai jas hujan hijau," tutur Nana di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin (10/6).
Nana yang duduk diapit kedua orangtuanya, Nassar dan Musdalifah enggan menengok ke arah terdakwa, Fadlun, lelaki yang pernah menculiknya. Bahkan, saat dimintai keterangan lebih lanjut, Nana menangis.
"Enggak usah menangis," kata ketua majelis hakim Richard Pasaribu SH. "Mungkin dia masih trauma ya Pak," ucap Musdalifah mewakili anak perempuannya. "Ada dua orang naik motor, ditodong pakai pistol, diikat di kasur, mulut di lakban, perlakuannya kasar, dibentak," jawab Nana sambil menangis.
Sebelum rehat, ketua majelis hakim sempat ditanya perihal keterangan Nana. Di muka persidangan, Fadlun menampik sempat menodongkan pistol kepada Nana, melainkan hanya memperlihatkannya untuk menakut-nakuti. "Tidak ada yang ditanyakan, saya cuma mau minta maaf saja. Semua (pernyataan) benar. Saya tidak pernah menodongkan pistol, cuma kasih lihat," ucap Fadlun.
Okki
KOMENTAR