A: Ha ha ha. Kami berdua mungkin sekarang agak menurunkan tone suara kalau sedang ribut beda pendapat. Kami, kalau marah, tidak ada yang mau mengalah. Suara maunya sama-sama keluar dengan nada tinggi. Setelah ada Syarif, kami bisa menahan emosi. Saat marah, suara yang keluar berubah jadi bisik-bisik, tapi tetap dengan ekspresi wajah marah. Ha ha ha. Yang pasti saya merasa ada perubahan pada keimanan kami. Insya Allah jadi lebih kuat Iman, tahu diri sudah menjadi orangtua.
M: Mungkin ini hikmah yang Allah berikan kepada kami. Ya, kami berdua sudah dipercaya dan dititipi amanah untuk mendidik dan membesarkan buah cinta kami. Yang pasti, kehadiran Syarif makin membuat kami dekat dan kompak. Sekarang semua tujuan untuk Syarif.
Omong-omong, bagaimana soal kuliah Marwa?
A: Dia wanita yang punya prinsip dan pendirian. Tanggal 25 Maret melahirkan normal, tanggal 3 April ujian kuliah. Sampai dosennya terkejut. Meskipun punya bayi, Marwa masih tetap menyempatkan waktu untuk belajar. Mungkin karena biasa menghafal skenario yang tebal dalam waktu singkat. Dia cukup cerdas dan cepat menghafal pelajaran.
M: Saya ingin lulus kuliah tepat waktu, empat tahun kuliah dan selesai pada waktunya. Karena itu, setelah satu bulan full bersama Syarif tanpa babysitter, sekarang saya dibantu babysitter karena saya sedang menyusun skripsi. Kalau tidak ada halangan dan sesuai rencana, Insya Allah akhir 2013 saya sudah bisa diwisuda.
Erni Koesworini
KOMENTAR