"Meja dilempar ke kolam renang, handphone dibanting, mobil juga dirusak dasboard dan kacanya. Sampai sekarang belum dibetulin," kata Rasti saat ditemui di Plasa 2 Blok BA, No.20, Pondok Indah, Kamis (10/1).
Bertingkah laku kasar itu, Rasti tak tahu persis apakah Eza berada di bawah pengaruh alkohol. Satu yang Rasti ingat, ia sempat ditendang Eza hingga tersungkur dan pingsan.
"Apakah dia dalam keadaan capek, mengkonsumsi apapun enggak tahu. Dia melempar kursi dan saya menghindar. Dua daun pintu rusak dan dia mulai memukuli saya. Saya jatuh dan ternyata dia terus menendangi saya ke arah rusuk dan saya pingsan," ujar Rasti sambil menangis.
Setelah ditendang Eza, ia sempat dibawa ke rumah sakit, dan setelah itu tak ingat apapun. Hingga saat sadar, Rasti melihat ada suster yang membersihkan luka di kakinya. "Dia gotong saya minta bantuan tetangga. Saya bangun ada di rumah sakit. Saya lihat ada dua suster bersihkan pecahan kaca di kaki saya. Saya rehat sejenak karena organ tubuh saya enggak bisa bekerja. Waktu itu dia minta maaf, sampai akhirnya terjadi lagi," sesal Rasti.
Okki
KOMENTAR