"Kemarin aku cerita ke kakak (Aurel), dia memang lebih mementingkan musiknya, dan mau dijadiin karier profesional. Aku bilang penyanyi banyak, tapi yang bisa menciptakN lagu atau main alat musik itu sedikit," kata Ashanty saat dijumpai di studio Dahsyat, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (2/10) pagi.
Meski sempat mendapatkan kritik dari Bundanya, Aurel tetap bersikeras untuk melanjutkan pendidikannya disana. Menurut Aurel, di Amerika ada salah satu sekolah musik kenamaan yang terbaik.
IZin untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri pun mengalir, lantaran Ashanty sempat memiliki keinginan yang sama namun tak kesampaian lantaran pendapatkan larangan dari almarhum ayahnya. "Di Amerika ada sekolah bagus, Berkeley, semoga diterima. Soalnya aku ingin kuliah di luar negeri sama ayahku enggak boleh, yang boleh kakak yang cowok saja," ujar Ashanty.
Anang mengizinkan lantaran Aurel lantaran dinilai memiliki pemikiran kritis terhadap musik. "Dia kan sudah berkiprah di industri musik, dia nanya, Pi sekarang kita jualan dimana ya? Kaset sudah enggak ada, RBT turun, CD penjualannya jelek, pemerintah kok enggak mikirin ya," kata Anang menirukan ucapan Aurel.
"Sebagai pemula dia sangat kritis dengan keadaan. Padahal di Asia Pasifik musik kita terbesar lo. Pemerintah bisa kasih jalan apa, industri ini sudah kolaps.. Aku sangat mendukung, bundanya juga mendukung, pertanyaan kritis dia yang kadang susah aku jawab, biar dia cari jawabannya di luar sana," tutur Anang.
Okki
KOMENTAR