Sayangnya, menurut Pak Raden, kecintaan anak-anak terhadap budaya menipis. "Saya sebenarnya menyayangkan, karena yang sudah dewasa tidak mendidik anak-anak untuk mencintai budayanya sendiri," tukas Pak Raden kepada tabloidnova.com di Teater Keong Mas, TMII Jakarta Timur, Rabu (29/8) siang.
Menurut pria yang kini sudah berusia 79 tahun itu, anak-anak tiak harus disalahkan atas ketidaktahuan akan budaya. Pria yang memutuskan untuk tak menikah seumur hidup itu itu menilai para pendidik dan pemimpinlah yang harusnya disalahkan.
"Jangan salahkan anak-anak, mereka enggak tahu apa-apa. Salahkan pemimpin dan pendidik yang tidak peka terhadap masalah tersebut," kata Pak Raden dengan suara khasnya usai mendongeng di depan ratusan anak-anak dalam peringatan puncah Hari Anak Nasional itu.
Minimnya pengetahuan anak soal budaya dan tokoh anak, tak berarti membuat Pak Raden tidak bangga dengan cucu-cucunyau. "Tetap bangga sama anak-anak Indonesia, dan harus bangga jadi anak-anak Indonesia. Kebanggaan itu akan ada jika mereka berprestasi. Maka tumbuhkanlah prestasi mereka. Anak-anak Indonesia harus dididik dengan rasa kebanggaan dan berusaha untuk tidak putus sekolah," beber Pak Raden.
Okki
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR