Maudy Ayunda Sering Menangis

Maudy Ayunda memainkan tokoh Kugy di film "Perahu Kertas". Film ini diangkat dari novel "Perahu Kertas" karya Dewi Lestari atau Dee. Maudy Ayunda senang sekali mendapat tawaran peran itu, karena sebelumnya ia amat mengandrungi novel yang dikerjakan Dee sejak 1996 itu. "Aku sudah  jatuh cinta pada Kugy dan keunikannya," ujar Maudy.

Novel "Perahu Kertas" adalah 1 dari 2 novel berbahasa Indonesia yang pernah dibaca Maudy. Novel lain "Ayat-Ayat Cinta". Kedua novel itu pun yang memberikan sang mama. "Mama mau coba aku baca yang bahasa Indonesia, karena di sekolah aku biasanya membaca buku-buku berbahasa Inggris, " kata remaja yang bersekolah di British International School ini.

Dari novel "Perahu Kertas" Kugy amat menyukai semua bagian tentang interaksi Kugy dengan tokoh Keenan (di film dimainkan oleh Adipati Dolken). "Terutama di bagian akhir Kugy-Keenan, sampai membuat aku nangis."  

Dalam kisahnya, Kugy juga kesengsem dengan tokoh Remi (Reza Rahadian). Sebagai Maudy, jika disuruh memilih, ia lebih menyukai sosok Keenan. Alasannya, "Mmmmm, karena sesuai ceritanya, Kugi loyal sama Keenan, tapi Remi juga keren banget, sosok ideal banget. Sebetulnya susah pilihnya," jawab Maudy.

     "Perahu Kertas" adalah film ke-5 Maudy. Setelah menontonnya Maudy menyebut scen Kugy makan gule bersama Remi di pinggir jalan sebagai scen favoritnya. "Menurutku di scen itu ngobrol-nya enak banget. Tek-tok."

Kata Maudy, karakter Kugy berbeda dengan kesehariannya yang feminim. Namun, disitulah letak keasyikannya. "Sebagai Kugy bukan berarti aku gak bisa mengeluarkan sisi cuek dan tomboy aku," ucap Maudy yang juga merasa tertantang berperan sebagai "anak kuliah" dan karyawan advertising. Ia juga gembira mendapat kesempatan menyanyikan sendiri theme song "Perahu Kertas" (ciptaan Dee) . "Sebagai penyanyi saya beruntung bias meng-combine nyanyi dan akting di film ini."

Untuk menyelami karakter Kugy, Maudy terlebih dahulu harus merelakan rambut panjangnya dipotong. Di samping itu, Maudy harus membiasakan diri bertransportasi kendararaan umum. "Aku naik kereta, angkot, kopaja, bis kota yang enggak AC, bajaj, dan Trans Jakarata. Pokoknya semua dicoba," ungkapnya lagi.

Durasi film "Perahu Kertas" sebetulnya mencapai 4,5 jam. Namun, karena pertimbangan bisnis dan keutuhan cerita "Perahu Kertas" dibagi dua. Bagian pertama diputar mulai 16 Agustus ini. Kata Maudy, bagian dua lebih seru dan konfliknya lebih rumit. "Aku akan lebih sering menangis."

Ical

PROMOTED CONTENT