"Awalnya saya enggak terlalu mengerti soal Soekarno. Saya tahu dari pelajaran sejarah di sekolah. Tahun 2000 saya ditawari jadi Soekarno di TV, saya banyak baca literatur," jelas Anjasmara di Universitas Bung Karno, Jalan Kimia No.20, Jakarta Pusat, Rabu (6/6) sore.
Memerankan tokoh Soekarno bagi Anjasmara cukup sulit. "Sulitnya, setiap individu yang mengidolakan beliau punya persepsi sendiri. Sosok beliau tidak dapat tergantikan oleh siapapun dan sampai kapanpun. Yang saya bisa coba yang terbaik. Baca literatur dan footage sejarah yang ada. Yang saya pelajari gerak tubuh, intonasi bicara, bagaimana beliau memandang seseorang, pola pikir beliau, itu dari keluarga, dan berusaha seikhlas mungkin," beber suami artis Dian Nitami itu.
Anjas mengaku masih harus banyak belajar. Ia pun merasa cukup terbebani memerankan tokoh besar tersebut.
"Beban selalu ada, saya yakin kalau kita berusaha dan berdoa, hasilnya akan maksimal. Ini kesempatan yang ketiga kalinya. Kalau enggak bisa lebih baik dari sebelumnya berarti kebangetan. Teknis dan non teknis harus bagus," tuntasnya.
Okki
KOMENTAR