Wanita berusia 32 tahun ini besar di keluarga yang dekat dengan seni. "Ibuku penari dan pemain piano, bapakku arsitek, dan nenekku penari," beber Sara Wijayanto saat ditemui di sebuah studio musik. Sedari kecil Sara mengaku sudah "dicekoki" musik oleh ibunya. Di usia 2 tahun Sara pun sudah hafal sejumlah lagu, dan kelucuannya itu direkam oleh ibunya. "Jadi aku enggak pernah belajar menyanyi atau musik. Otodidak saja. Nyesel juga, sih, enggak les piano," imbuh wanita yang mahir bergitar ini.
Pada awalnya Sara menjalani kesenangannya bermusik hanya sekadar hobi. Dalam proses pembelajaran dan pencariannya, kakak aktris Adinia Wirasti ini sempat "terdampar" dan menimba ilmu di markas band Slank di Jalan Potlot, Jakarta. Nah, di usia 15 tahun Sara mendapat kesempatan menjadi backing vocal di lagu Kamu Harus Pulang milik Slank. "Tiba-tiba saja aku diajak Bimbim (pentolan Slank)," cerita Sara. Bahkan di tahun 1994, Sara ikut serta dalam Slank Tour Emas di sejumlah kota.
Dari "nongkrong" bersama anak band itulah Sara kemudian berkenalan dengan mendiang Andrey Chilling, sosok musisi yang kemudian mendorongnya untuk terjun sebagai penyanyi secara profesional. "Baru aja di tahun 2009 aku serius terjun di dunia entertainment. Jika dulu I didn't think I do it professionally, sekarang ya, udah deh, kenapa enggak," ujar Sara yang sejak kecil kerap berganti-ganti cita-cita.
Sara sekarang sedang giat menciptakan beberapa lagu. Lagu yang pernah diciptakan Sara bersama Andrey dan (alm) Mori, Never Gonna Stop, telah dirilis ulang dalam versi akustik featuring Mike's.
Namun menembus industri musik ternyata sulit. Sara dan manajemennya perlu berjuang sendiri untuk mewujudkan keinginannya. "Pernah, sih, ada label yang nawarin, tapi mau mengubah konsepnya. Maunya aku pakai rok mini dan joget aneh. Aku keberatan. Jadi bismillah, kami sendiri saja," imbuh Sara yang perlu menabung sendiri untuk membiayai aktivitas rekaman dan pembuatan video klip.
Walaupun merasa terlambat menjadi penyanyi profesional, Sara tetap bersemangat. "Saingan banyak banget dan muda-muda, tapi saya tak akan berhenti berkarya. Namanya juga usaha. Rezeki sudah ada yang mengatur," tutur Sara.
Pacar Pengusaha
Sebagai "pendatang baru", Sara ingin dikenal sebagai penyanyi. Namun di sisi lain, Sara lebih dikenal sebagai host dan bintang tamu program komedi di televisi. Situasi ini tak jadi persoalan buatnya, karena pekerjaan di teve dinikmati dan menambah wawasannya.
Sara tercatat sebagai co host di program Begadang, Kakek Kakek Narsis, I Magz, dan roadshow Opera van Java Solo di Trans Corp. Sebagai host lah, Sara pertama kali tampil di depan kamera teve. Hal itu membuatnya panas dingin. "Aku menjadi host dibujuk Andrey, karena dia tahu aku punya latar belakang pendidikan broadcasting. Enggak lama kemudian aku dipanggil stasiun teve. Sewaktu disuruh casting, dengkul lemas. Grogi banget, karena dipikir casting ternyata langsung (syuting). Sekarang, sih, sudah terbiasa," cerita Sara.
Di program komedi, Sara sering tampil di Opera van Java, Bukan Empat Mata, dan Mister Tukul Jalan-jalan. Sara menyebut pengalamannya berinteraksi bersama komedian papan atas seperti Sule, Tukul Arwana, Parto, Andre Taulani, dan lainnya sebagai momen sangat luar biasa.
Selain profesi di atas, dengan tegas Sara membantah sebagai model. Sara sengaja mengatakan hal ini karena ia belakangan tengah ramai disebut sebagai model oleh sejumlah media hiburan. Penyebutan itu terkait record Sara yang pernah menjadi cover dua majalah pria dewasa. "Aku bukan model. Walaupun pernah tampil di majalah, bukan berarti aku model, kan. Model itu seperti Indah Kalalo atau Aline Andita. Mereka pernah jalan di catwalk, sementara aku bukan seperti mereka," jawab Sara.
KOMENTAR