Sebagai penerus ketiga generasi Cendana, Panji Triamodjo (25) sepertinya tidak mau membuang waktu untuk segera melebarkan sayap di dunia bisnis. Niat itu pun didukung sang bunda. Bersama sahabatnya, Amrit Punjabi, yang juga putra ternama dari raja sinetron Raam Punjabi, Panji mulai menapaki dunia bisnis film. "Awalnya saya diajak Amrit untuk join. Sudah dua tahun saya tahu tentang film ini karena Amrit sempat bikin film pendek dengan tema bola," kata pria beralis tebal ini.
Panji dan Amrit mulai bersahabat saat keduanya sama-sama kuliah di Amerika. Kala itu Panji tengah menjalani pendidikan di bidang bisnis sedangkan Amrit di bidang perfilman.
Soal Arumi
Atas dasar kepercayaan karena telah mengenal dekat keluarga Amrit yang telah bertahun-tahun terjun di dunia film, Panji pun berani pasang badan sebagai produser di film berjudul Hattrick. Film ini bercerita tentang turnamen underground futsal taraf internasional. Diakui Panji, dunia futsal terasa dekat dengannya karena ia hobi bermain sepak bola. Selain bercerita tentang pertarungan sepak bola, Panji bersama timnya pun menambahkan unsur nasionalisme di dalamnya. "Saya bilang sama Amrit, harus angkat tentang Indonesia juga. Makanya di film ini ditulis, perbedaan adalah kekuatan. Seperti Indonesia, kan, orangnya berbeda bukan suatu kelemahan tapi kekuatan," tutur pemuda yang mengidolakan pesepak bola Eric Cantona.
Di sela-sela proses produksi, Panji tak segan turun langsung mengikuti perkembangan syuting di beberapa tempat seperti Cikini maupun Tanjung Priuk. Karena itulah ia mengaku mempunyai hubungan akrab terhadap sesama kru. Tak ayal, ia pun diberitakan memiliki hubungan spesial dengan Arumi Bachsin, salah satu pemain di Hattrick. "Hanya dua kali bertemu dan enggak ada hubungan apa-apa. Saya sebagai produser dan dia sebagai pemain. Itu saja," katanya menepis berita yang beredar. Ia menilai, sebagai bintang muda, Arumi sangat profesional dan jago akting.
Dibandingkan dengan bisnis yang pernah ia geluti, bisnis film dirasanya berbeda. "Lebih sibuk, menurut saya, tapi lebih sebentar masa kerjanya," katanya. Kendati begitu, "Bisnis ini menjanjikan," tambah pria penyuka film action ini.
Untuk menggarap film berdurasi 104 menit, ia rela mengeluarkan uang sekitar Rp 3 miliar yang diakuinya berasal dari dompet sendiri. Tak heran, karena sebelum menjadi produser Panji telah terlebih dahulu menjalani bisnis terumbu karang dan mengelola resort di beberapa tempat di Indonesia. Ditanya soal dukungan keluarga mengenai profesi barunya, dengan nada kalem ia pun menjawab, "Keluarga menyerahkan semuanya ke saya. Saya jarang ngomongin soal kerjaan ke keluarga."
Tak menutup kemungkinan, di kemudian hari Panji bisa menjadi penerus sang ayah, Bambang Trihatmodjo, yang memiliki puluhan perusahaan yang bergerak di bidang properti, telekomunikasi, jasa keuangan, dan bisnis massa. Untuk hal ini, ia tampaknya enggan dibandingkan. "Sekarang saya bisnis sendiri, enggak sama Papa. Saya juga pakai uang sendiri," kata pria kelahiran 22 Juni 1986 ini.
Meski begitu, jika sang ayah memerlukan Panji untuk meneruskan perusahan-perusahan miliknya, Panji tidak berkeberatan. "Dia masih kerja juga. Kalau Papa perlu saya, baru akan saya bantu. Sekarang saya ingin mencoba bisnis sendiri saja," tambahnya. Disinggung mengenai dirinya sebagai penerus kekayaan keluarga Cendana di masa mendatang, tanpa banyak bicara ia menanggapi dengan wajah ceria. "Harus siap!" katanya.
Lantas, sibuk menggeluti bisnis, bagaimana dengan urusan pasangan hidup? "Mau successful dulu, baru cari pacar. Biar bisa diajak jalan-jalan. He he he," ungkapnya sambil tertawa kecil. Ia mengaku, orangtuanya tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Tentang kriteria pasangan hidup, Panji menyatakan tidak memiliki kriteris khusus. Ia pun enggan ditanya-tanya soal masalah percintaannya lebih lanjut.
KOMENTAR