Apa kabar? Mengapa selama ini terkesan menutup diri terhadap media?
Alhamdulillah saya selalu sehat dan terlihat tersenyum. Saya tidak menutup diri. Tidak ada yang perlu diungkapkan di depan publik. Kalau mengenai segala tuduhan yang ditujukan pada saya, sudah ada lembaga yang menanganinya. Tinggal mengikuti proses hukum yang berlaku saja.
Sudah berapa lama tidak bertemu Raiden (anak semata wayang Peni dan Aldi, Red.)?
Kurang lebih dua bulan. Sebagai ibu, saya pasti rindu. Raiden itu sehari-hari tidur, pergi sekolah, makan, mandi, dan segala macam sama saya. Ya, pasti rindu banget. Aduh, jangan bikin saya menangis.
(Saat disinggung soal Raiden, raut muka Farnita berubah sendu. Matanya pun mulai berkaca-kaca dan sesekali menghembuskan nafas panjang. Pertengahan Januari lalu, Peni resmi menggugat cerai Aldi Djemat yang terdaftar di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat. Namun tak sekali pun pihak Aldi menghadiri sidang perceraian hingga keduanya diputus cerai 7 Februari lalu. Hak asuh anak jatuh ke tangan Peni. Tak terima, Aldi menyatakan keberatan karena keduanya diyakini sudah sepakat soal hak asuh jatuh ke tangan Aldi. Kini proses persidangan tetap bergulir dan sementara Raiden diasuh Aldi).
Kapan dengar kabar terakhir dari Raiden?
Sekitar tanggal 24 kemarin ada telepon dan SMS. Saya coba telepon ke rumah mertua, di situ terdengar Raiden menangis dan bilang, "Mama...Mama..Aku kepingin ketemu Mama. Aku ingin pulang. Mama ke sini, jemput aku," kata dia. Lalu saya bilang, "Raiden minta diantar aja sama Daddy untuk ketemu Mama." Dari situ, saya coba SMS Aldi untuk minta tolong antar Raiden ke tempat saya tapi sampai sekarang tidak diantar juga. Dia bilang, "Raiden sama aku saja dulu." Ya, saya, kan, tidak mungkin memaksa Aldi.
Lalu?
Tanggal 18 Maret kemarin, Raiden ulang tahun. Saya kirim kue ulang tahun dan lainnya tapi tidak ada usaha dari Aldi untuk menelepon saya. Beberapa kali saya hubungi, tidak pernah diangkat.
Sudah pernah mencoba bertemu langsung?
Sempat beberapa kali mengunjungi rumah mertua tapi tidak dibukakan pintu. Hanya berdiri di depan pagar. Raiden pun sudah dua bulan tidak disekolahkan. Baru kemarin saya dengar dia bersekolah satu hari dan masuk televisi. Mudah-mudahan bukan hanya untuk masuk televisi saja, tapi tiap hari sekolah. Saya ingin melihat anak saya pandai dan mendapat pendidikan di luar dari pendidikan yang bisa diberikan di rumah.
Melihat sekarang Raiden diurus oleh Aldi, bagaimana tanggapannya?
Saya no comment.
Soal mempertemukan Anda dengan Raiden, Aldi sempat berucap "Kondisinya belum kondusif." Benarkah itu?
Kondisi seperti apa, ya? Proses hukum? Anak saya tidak berkaitan dengan segala peristiwa hukum. Sekarang pun belum diputuskan dia ada di saya atau Mas Aldi. Bagaimanapun, seorang anak berhak mendapat kasih sayang kedua orangtuanya.
Bagaimana tentang proses hukum seputar pelaporan Aldi terhadap Zumi mengenai dugaan perzinahan Zumi dengan Anda?
Bukannya sudah dicabut sama Aldi, ya? Saya tahu dari media. Mengenai persoalan itu, tidak usah dibahas. Saya lebih kangen sama Raiden. Saya akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Insya Allah lancar, mohon doanya. Semoga semua lancar dan saya bisa bertemu kembali dengan anak.
(Ketika berada di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Aldi pernah mengatakan telah mencabut laporannya terhadap Zumi Zola. Namun pernyataan itu kemudian diralatnya dan Aldi tetap melanjutkan laporannya terhadap Zumi. "Apa pun yang terjadi di depan, kasus terhadap Zumi Zola akan saya jalankan!" kata Aldi.)
Apa yang dilakukan sekarang?
Saya hanya berserah diri saja ke Allah. Banyak berzikir karena saya hanya bisa minta ke Yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan hati Aldi dan keluarganya dibukakan. Walau bagaimanapun, Raiden pasti rindu sama saya dan butuh figur seorang ibu. Enggak mungkinlah seorang anak yang saya susui selama dua tahun setengah dan saya lahirkan secara normal, tiba-tiba tidak punya ikatan batin dan tidak rindu sama saya. Idealnya ada sosok ayah dan ibu tapi dengan keadaan kami yang seperti ini, mungkin harusnya ada pengaturan waktu. Dan saya tidak pernah keberatan dengan pengaturan waktu tersebut.
Jane, Tumpak
KOMENTAR