Femmy sendiri tidak menyangka rumah tangganya harus berakhir di meja hijau. "Saya sedih karena saya gagal menjadi istri bagi Samudera Djaya, mantan suami saya. Selain itu saya sedih banget karena harus memikirkan ketiga anak saya," ungkap Femmy. Lantas, apa penyebab perceraian mereka yang sesungguhnya? "Apa yang sebenarnya terjadi enggak mungkin bisa saya ungkapkan ke media karena apapun yang terjadi itu pasti ada kesalahan saya dan ada kesalahan suami saya."
Femmy juga mengakui keputusan perceraian ini sudah hasil kesepakatan antara ia dan Samudera. Hal itu juga tidak membuat Femmy bermasalah saat sang suami lebih dulu menggugat.
"Beberapa tahun belakangan ini memang sudah tidak ada kecocokan antara saya dan suami. Makin ke sini kami berdua semakin sering bertengkar dan aku berpikir enggak enak kalau seperti ini terus di depan anak-anak. Kasihan mereka. Jadi kami pikir berpisah saja secara baik-baik. Kami sudah berpisah selama 7 bulan sebelum perceraian itu terjadi. Sebetulnya saya sayang banget dengan pernikahan ini apalagi sejak awal menikah saya sudah berpikir ini adalah pernikahan pertama dan terakhir buat saya."
Ketika disinggung mengenai masalah orang ketiga dalam rumah tangga mereka, Femmy langsung membantahnya, "Tidak ada itu. Saya ini tidak pernah aneh-aneh dalam hidup. Lurus-lurus saja," tambahnya.
Mengenai hak asuh anak yang jatuh ke tangan Samudera, Femmy hanya menerimanya dengan legowo. Bagi Femmy, putusan itu hanyalah keputusan di atas kertas. Kennyataannya, Femmy dan Samudera sudah sepakat untuk mengasuh secara bersama secara bergantian. "Saya menghormati Samudera karena memang dia sangat bijaksana. Dia begitu care terhadap anak-anak. Kami berdua akan bergantian mengasuh mereka. Kalau weekday anak-anak bersama papinya, sementara weekend bersama saya," jelasnya.
Caroline
KOMENTAR