"Saya dihubungi sebulan lalu. Kenapa saya dipilih, karena saya pecinta fashion di Indonesia dan saya supporter desainer lokal. Saya rasa kita enggak kalah sama brand besar, kita selalu kiblatnya ke sana, gengsi dengan brand luar, kita harus pay attention sama produk sendiri. Enggak usah malu dan gengsi deh," papar Dewi ketika ditemui di acara Indonesia Fashion Week 2012, Plennary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/2).
Dewi mengaku senang bisa menikmati keberagaman jenis karya mulai dari modern hingga tradisional hanya di satu tempat. "This is first time secara resmi kita punya Fashion Week, ini Indonesia secara keseluruhan, biasanya mungkin dikenal hanya Jakarta Fashion Week atau daerah. Sekarang semuanya bisa bergabung dan bersatu di satu tempat yang classical, traditional, yang penuh dengan budaya, bahkan sangat modern, disini lengkap," tutur Dewi.
Kemunculan Dewi di acara pembukaan Indonesia Fashion Week 2012 sempat menjadi pusat perhatian. Sebab, perempuan kelahiran Brazil itu tampak anggun mengenakan busana kebaya modern karya perancang Leni Agustin yang dipadu dengan kain songket khas Indonesia.
"Ini kebaya enggak gampang bikinnya, butuh waktu dan detail, tapi di satu sisi ada efek modern, paduan warna yang sangat menarik dan bawahnya sangat tradisional, tenun yang digabungkan berbeda dan sangat interesting" cetus Dewi yang cantik mengenakan sanggul.
Sebagai public figure yang setiap ucapan dan tindak tanduknya dilihat orang, Dewi hanya ingin mengajak semua masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai produk dalam negeri. Dewi hanya meminta untuk menyingkirkan gengsi dan malu untuk mengenakan karya anak bangsa.
"Harapan saya pribadi, kita enggak usah malu atau merasa gengsi dengan produk Indonesia, kita enggak kalah sama luar negeri, kita punya bakat luar biasa, kalau bukan kita siapa lagi yang mencintai produksi sendiri," tutur Dewi.
Okki
KOMENTAR