"Ada sinetron, iklan, film layar lebar, itu bukan disyukuri lagi, tapi sudah sujud syukur. Jadi ya, lebih ikhlas saja dan pasrah," tandas Mitha.
Tampil dalam film layar lebar, bagi Paramitha adalah sebuah berkah sekaligus musibah. Ia benar-benar diprotes oleh suami, Nenad Bago saat menerima tawaran tersebut. "Semua suami pasti protes, karena waktunya memang luar biasa, pengorbanan di dunia sineas benar-benar luar biasa. Waktu yang kita korbankan betul-betul bukan main," terang perempuan yang masih cantik di usia 45 tahun itu.
Saat ia memutuskan menandatangani kontrak, kebebasan serta waktunya bersama keluarga akan jauh berkurang. Tak heran jika Mitha merasa seperti tahanan kota.
"Ketika kita terikat dengan satu kontrak, hilang sudah kebebasan itu. Kita jadi tahanan kota, enggak bisa kemana-mana. Enggak bisa ke luar negeri. Pokoknya harus stay di lokasi. ketika dapat libur, rasanya ingin terbang," pungkasnya.
Okki
KOMENTAR