"Kebetulan aku diundang acara seminar kecil tentang gerakan sejuta data budaya, karena ada teman-teman dari Bandung. Mereka meneliti budaya Indonesia atau artefak. Cukup mencengangkan, karena batik yang kita tahu dari Jawa ternyata ada dari Sabang sampai Maraoke," ujar Donna di Sekertariat Negara, Jakarta, Senin (12/12).
Dalam seminar tersebut, ada 20 ribu data yang dibeberkan, mulai milik Indonesia asli hingga di klaim neraga lain. Namun, peneliti tersebut berencana menargetkan 1 juta pendataan dalam setahun.
"Rencana ke depan mereka akan mendata lebih sejuta dalam setahun. Yang pasti sebagai budaya dan masyarakat Indonesia, saya sangat bangga, tidak hanya alam tapi budaya yang luar biasa," katanya.
Sayangnya, Donna menilai masih ada rakyat Indonesia yang tidak peduli dengan kebudayaan Indonesia sehingga banyak budaya Indonesia yang di klaim oleh negara lain. Melihat fenomena tersebut, Donna mengaku mulai mengajarkan hal tersebut pada anaknya.
"Aku juga mengajarkan anak-anakku lagu-lagu daerah kayak Ampar-ampar Pisang atau lainnya. Aku suka kenalin ke anak-anak, tapi enggak yang berat-berat. Seperti di Taman Mini itu kan lengkap, dari mulai tari-tarian, sampai rumah daerah, yang bikin mereka senang aja. Karena buat aku itu sudah menyelamatkan budaya kita, dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga dulu," ujar Donna.
Icha
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR