Empat kota sudah disambangi Syaharani dalam rangkaian acara Urban Jazz Cross Over. Sambutan hangat dan berbeda didapatnya di Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan Bandung. Setiap kali manggung, Syaharani mengaku deg-degan luar biasa.
"Saya enggak bisa menebak apa yang terjadi. Empat kota yang sudah dilewati kemarin, ditambah tanggal 18 November, tetap jantungan," jelas Syaharani di Marley, The Energy Building jalan Jend. Sudirman kav.52-53, Jakarta, Rabu (16/11) siang.
Di empat kota yang sudah dilewatinya, pemilik nama asli Saira Syaharani Ibrahim itu selalu tampil sebagai penyanyi pembuka alias opening singer. Ia menemukan hal baru di setiap pertunjukan.
"Ada satu kota yang aransemen lagunya berubah total, secara mental terganggu," kata Syaharani sambil tertawa. "Aransemen dan lagunya dahsyat banget untuk opening, jantungan tetap ada, itu bahan bakarnya saya pas membuka show, akan ada dinamika yang asyik," imbuhnya.
Syaharani mendapat pengalaman lucu saat berada di Bandung. Syaharani yang merupakan asli Jawa Timur, sama sekali tak mengerti bahasa Sunda. Alhasil, ia belajar bahasa Sunda dan dikerjai oleh teman-temannya. "Saya belajar bahasa Bandung lewat Twitter, ternyata kata-kata yang dipelajari enggak sesuai," tawanya.
Penyanyi 40 tahun itu juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Krisyanto, mantan vokalis Jamrud. "Seru dan warna lagunya jadi luas, buat saya ini pengalaman baru, saya pernah punya sejarah duet dengan rocker, Krisyanto," ungkapnya.
Okki
KOMENTAR