"Sebenarnya saya bisa ngebanyol sejak dari dulu. Cuma sekarang aja lebih kelihatan, karena pihak stasiun televisi lebih mengekspos sisi itu," kata wanita yang sedang laris manis ini.
Soimah mengaku perlu banyak belajar ngebanyol dari pelawak di Jakarta. "Sebab, cara ngebanyol Jawa berbeda dengan di sini. Saya banyak banyolan lucu berbahasa Jawa, namun ketika diterjemahkan ke bahasa Indonesia jadi enggak lucu. Selain itu banyolan ala Jawa pelan-pelan dahulu, lalu gerrr. Sementara di sini harus cepat. Tek, gerr, tek, gerr," ungkap Soimah yang juga menjadi host dan berakting.
"Syukurlah lama-lama saya bisa menyesuaikan lawakan teman-teman di sini," pungkas Soimah yang sering didaulat dengan karakter wanita norak dari kampung ini.
Tarmizi
KOMENTAR