"Kalau memang Afgan ingin beralih ke produser lain, harus bicara denganWanna B Production karena ada di dalam perjanjian tahun 2007," kata kuasa hukum Wanna B Production, Hulman Panjaitan SH saat dihubungi tabloidnova.com, Selasa (14/6) pagi.Sebelumnya, pihak Wanna B Production sudah mengadakan pertemuan dengan kuasa hukum manajemen Afgan, namun terdapat perbedaan kesepakatan. Akhirnya, Wanna B Production memilih mengalah. Namun, sekali lagi Afgan mangkir.
"Kami sudah bertemu dengan pengacara manajemennya (Afgan), tapi saat itu ada perbedaan kesepakatan dan pendapat," kata Hulman. Akhirnya tanggal 18 April 2011 lalu Wanna B Production memilih mengakhiri perjanjian hak opsi (hak eksklusif terhadap Afgan). "Tanggal 18 April Wanna B Production memilih melepaskan Afgan tapi dengan syarat dia mau buat album The Best of Afgan yang berisi 10 lagu dengan dua lagu baru didalamnya," kata Hulman.
Namun, kesepakatan tanggal 18 April yang sudah ditandatangani Afgan kembali dilanggar. "Afgan diminta membuat dua lagu baru yang akan dimasukkan ke dalam album 'The Best of Afgan' dalam jangka waktu satu bulan. Tapi sampai sekarang itu belum juga diselesaikan," kata Hulman.
Pihak Wanna B Production pun mengalami kerugian besar. "Wanna B sudah keluarkan dana besar sampai milyaran rupiah termasuk promo yang sejak awal dilakukan," kata Hulman.
Okki
KOMENTAR