Densu kerap mendatangi kampus atau sekolah (fans Densu kebanyakan kaum muda) untuk memotivasi dan berbagi pengalaman untuk pengembangan diri. "Saya berbicara tentang bagaimana pengembangan diri sebagai seorang atlet hingga seperti sekarang. Agar mereka secara mental lebih siap terjun ke masyarakat," ujar Densu yang dikenal akrab oleh para penggemarnya.
Densu dipercaya berbicara tentang hal itu karena terkait pula dengan perjuangan hidupnya yang ternyata tidak mudah. Densu kecil lahir tanpa didampingi seorang ayah. Ia bersama ibunya, Meiske Sumargo, sempat terlunta-lunta dan harus survive agar bisa hidup dan makan. Densu kecil pun sempat minder dengan keadaannya yang berbeda dibanding anak-anak lain. Namun, berkat didikan keras dari ibunya, Densu akhirnya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Masa suram Densu telah dituangkan dalam buku berjudul Dan Saya Pun Bisa. Ide pembuatan biografi itu datang dari seorang blogger, Agnes Davonar. "Idenya sama sekali bukan dari saya. Dia (Agnes) bilang, kisah hidup saya seru. Lantas saya sempat bertanya, tujuannya untuk apa? Kalau untuk popularitas, saya tidak mengejar ke situ. Itu memanfaatkan simpati orang lain," ujar Densu.
Membuka Aib
Densu baru setuju karena buku itu mengangkat pula perjuangan Meiske yang luar biasa dalam membesarkan anaknya. "Sehingga diharapkan biografi ini jadi inspirasi bagi ibu-ibu lain yang tak punya suami tapi punya anak, agar bisa tangguh, kuat, dan yakin dengan apa yang akan dijalani."
Densu tak khawatir, informasi "blak-blakan" di buku itu akan mengungkap "aib" keluarganya di masa lalu. "Santai saja. Sebab masa lalu bukan bagian masa depan saya. Apa yang sudah terjadi di dunia ini sangat wajar diketahui orang lain dan bisa diambil sisi positifnya. Saya enggak melihat diri saya, tapi orang lain yang mengambil makna positif dari kejadian itu," jawab Densu yang dikenal selalu tampil apa adanya. "Saya tidak bergantung pada imej. Buat saya, itu duniawi semata."
Terbukti, buku itu pun menjadi inspirasi banyak orang. Tak sedikit yang datang ke Densu untuk menceritakan masalahnya. Kelak, Densu ingin membuat buku lagi yang ditulis sendiri, tapi bukan sekuel biografinya. "Buku yang ingin saya buat tentang self development. Bagaimana saya sebagai atlet menyikapi tekanan, permasalahan yang ada, dan berpikir lebih simple dan positif," ungkapnya.
Sudah barang tentu, Densu menunjuk Meiske sebagai orang yang sangat berjasa dalam hidupnya. Meiske yang sudah berusia 55 tahun, kata Densu, kini lebih menikmati sisa hidupnya. "Mama sehat dan lebih banyak meluangkan waktu untuk kegiatan sosial. Enggak kerja dari pagi sampai pagi lagi seperti dulu. Dia sekarang mengerjakan apa yang dulu tidak bisa dilakukan. Shopping, makan banyak, ya, biarin aja. Untung Mama rajin olahraga. Dia sedang suka aerobik."
Namun, rupanya Densu belum berencana memberikan cucu buat Meiske. Pasalnya, pria yang pernah diisukan dekat dengan Sandra Dewi ini mengaku belum punya pacar. "Masih banyak kerjaan, nanti kasihan pacarnya. Saya sebetulnya mau menikah secepat mungkin, tapi belum ada (calon)," ujar Densu beralasan.
Untuk calon istrinya, Densu menginginkan sosok wanita yang sabar, takut Tuhan, dan bisa berkomunikasi baik dengannya. Berharap seperti Meiske? "Jangan. Mama serem, galak dan disiplin banget. Tapi saya tetap memerlukan wanita yang disiplin dan berpikiran dewasa. Dia tak hanya support suami, tapi juga bisa jadi leader. Sehingga equal balance, jadi bisa saling menjaga."
KOMENTAR