Raut wajah Jack Hanafie (18) terlihat lelah saat meninggalkan hotel di kawasan Kuningan, Jakarta, tempatnya dikarantina selama mengikuti ajang IMB2. Meski begitu, senyum "maut" Jack selalu tersungging seolah menyapa setiap orang yang mengenalinya. Sambil duduk santai di lobi hotel, Jack menunggu mobil yang akan mengantarnya ke bandara untuk bertolak ke Australia.
Dengan suara parau, Jack mengaku kurang sehat. "Ada infeksi paru-paru," ujar Jack yang belajar berbahasa Indonesia dari bergaul di Jakarta dan Lombok. Terus terang, Jack mengaku, penyakit itu muncul akibat merokok, cuaca, dan kelelahan. "Sebetulnya sakit ini sudah beberapa hari, sampai akhirnya saya betul-betul enggak bisa menyanyi."
Jack pun tak mau terlalu kecewa atas ketidakberhasilan nyadi IMB2. "Belum waktunya buat saya. Itu juga kehendak dari Yang di Atas," tutur Jack sambil menunjukkan jarinya ke atas.
Kepulangannnya ke Australia, menurut Jack, untuk beristirahat dan memulihkan kesehatannya. "Saya akan di Australia sampai sembuh. Di sana kami punya dokter keluarga yang tahu sejarah kesehatan saya. Jadi, tahu pasti problem penyakit saya. Di sini, saya juga sudah bertemu dokter, tapi diagnosanya belum pasti. Di Indonesia banyak ketidakpastian," seloroh Jack.
Namun, penggemar Jack tak perlu khawatir. Ibaratnya, Jack pergi untuk kembali, sebab baginya, fans amat berharga. Jack pun tak menyangka bakal cepat mendapat banyak penggemar, tapi ia tak mau mabuk kepayang oleh popularitas. "Saya masih Jack Hanafie yang dulu. Enggak jauh berbeda, sih, cuma sekarang dikenal orang saja."
Mengenai banyak fans, terutama wanita, yang selalu menunggunya setiap usai tampil di IMB2, bahkan ada yang terus terang mengutarakan cintanya, Jack hanya tersenyum. "Oke lah kalau ada yang suka," kata remaja yang belum mau terikat hubungan serius ini.
Alasan lain Jack akan kembali ke Indonesia, ia mengaku betah hidup di sini. Pergaulan yang lebih terbuka jadi alasan utama Jack mencintai Indonesia. "Yang paling saya suka dari Indonesia adalah orang-orang bisa lebih dekat dan terbuka. Di sini saya punya banyak teman. Walaupun begitu, anehnya orang-orang di sini dipisah karena kelas. Itu kelihatan seperti di restoran, kelas atas, menengah, dan miskin mendapat perlakuan berbeda," papar Jack. Satu lagi yang tidak disukai Jack di Jakarta adalah polusi.
Mengenai makanan, Jack ternyata sudah beradaptasi. Jika di awal kedatangannya ia selalu mengonsumsi burger, kini Jack sudah doyan sate, nasi goreng, terutama Nasi Padang dengan sambal pedas. "Enak banget Nasi Padang," ujar Jack. Ia pun tak perlu takut sakit perut melahapnya karena sudah terbiasa madengan makanan pedas sejak kecil. "Bapak suka bikin sambal setan. Cabenya lebih dari 100 buah. Enggak pernah saya menemukan yang lebih pedas dari itu," ucapnya.
Idolakan Sule
Gagal di IMB2 bukanlah akhir dari segalanya buat Jack. Tawaran bermain sinetron, model iklan, juga rekaman sudah mengantre untuknyak. Namun, Ia belum mau memutuskan.
KOMENTAR