Jack memang berencana berkarier di Indonesia, tapi ia ingin melakoninya secara alamiah. Prioritas utamanya menjadi penyanyi, tapi saat ini yang sedang membetot perhatiannya adalah menjadi pembawa acara. "Saya sangat tertarik jadi pembawa acara jalan-jalan. Pergi ke pulau-pulau terpencil melihat suasana dan kehidupannya. Betul-betul menarik," ungkap Jack dengan mata berbinar.
Jack juga menekankan, ia bernyanyi untuk kepuasan batin, bukan untuk mencari uang. Kisah lain Jack, selama di Indonesia ia mengaku punyai idola artis lokal, yaitu Sule dan salah satu juri IMB2, Adie MS. Sule dinilainya lucu dan spontan. "Saya belum bertemu Sule. Pengin, sih," harapnya sambil tersenyum.
Jack adalah anak tengah pasangan Neddy Hanafie-Jane. Neddy, pria asli Indonesia kelahiran Bandung, sedangkan Jane wanita asal Australia. Jack diapit dua saudara wanita, Rohani (kakak) dan Jana. Keluarga Hanafie ini menetap di Mornington Peninsula, Victoria, Australia.
Jack ke Indonesia, tepatnya ke Lombok, beberapa bulan lalu selulus dari sekolah setingkat SMU. Lombok bukan tempat yang asing buat Neddy, sebab Neddy yang musisi ini pernah ngeband di Lombok dan masih punya usaha wisata di Pantai Senggigi. Jack memang berasal dari orang tua yang suka musik. Ibunya, Jane, adalah pianis. Tak heran jika darah seni mengalir deras dalam diri Jack. Selain bisa bernyanyi dan bermain gitar, piano, serta drum, Jack bisa melukis dan mendesain.
Kedatangan Jack ke Lombok semula untuk mencari suasana baru. "Dia jenuh di Australia. Pola kehidupan anak muda dengan geng di sana membuat Jack tidak suka. Kerap terjadi tawuran. Makanya saya suruh dia ke Indonesia untuk mempelajari tata krama Indonesia. Saya bilang, setengah dari dirinya adalah Indonesia. Tapi di sini dia sempat dianggap turis. Ha ha ha..."
Bertepatan dengan kedatangannya di Lombok, audisi IMB2 pun berlangsung. Neddy menganjurkan Jack mengikutinya untuk mencari pengalaman dan teman. Jack mengikuti audisi IMB2 di Bandung. Ketika kembali ke Lombok, Jack dinyatakan lolos seleksi dan diundang ke Jakarta. "Jack sempat bermalas-malasan, tapi akhirnya dia berangkat juga. Di Jakarta dia malah betah karena mendapatkan banyak teman dan pengalaman baru," ungkap Neddy lagi.
Setelah itu, nama Jack tiba-tiba jadi buah bibir. "Saya kaget, di Twitter Jack jadi trending topic. Di Facebook-nya juga sudah enggak bisa nampung teman lagi."
Kini, Neddy bersyukur, pengalaman dan pelajaran hidup di IMB2 membuat Jack jadi lebih religius. "Dia dulu enggak percaya (Tuhan). Karena di ajaran Barat, lebih percaya yang dilihat. Untuk yang tidak terlihat, mereka enggak percaya."
Belakangan, Neddy makin kaget lagi, sebab Jack minta diajarkan salat. "Ini berbeda sekali dengan Jack yang dulu. Tadinya saya sebut dia 'rock n roll', sebab namanya anak muda, dia ingin mencoba ini dan itu. Buat saya, sih, wajar saja cuma sekadar mencoba," beber Neddy.
Kelak, Neddy akan mengawal Jack berkarier di Indonesia. Mengenai banyaknya tawaran yang datang, Neddy berharap Jack jangan salah memilih. "Kerja memang untuk mendapatkan uang, tapi harus dilihat apa di balik (tawaran) itu. Jika terperangkap, Jack bisa 'mati'. Apalah artinya uang banyak, kalau batin tidak nyaman," pesan Neddy.
Ahmad Tarmizi
Foto: Ahmad Tarmizi, Dok Trans TV
KOMENTAR