"Kondisi saya tidak enak, polisi bicara kejam sama saya padahal Emma dan Juan adalah pelakunya," kata Alex saat dijumpai di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/2) siang.
Tak hanya Alex yang merasa tak nyaman, saksi-saksi yang diajukan Alex pun satu-persatu mulai mundur. Akibatnya, Alex harus menghadapi Emma dengan saksi yang minim. "Saksi saya sudah hadir 5 orang. Dari mereka (polisi) bilang konfrontir. Semua saksi harus ada. Polisi pernah nakutin saksi saya. Satu saksinya sudah mundur," kata Alex.
Agenda konfrontir ini dianggap tak seimbang. Pasalnya, Alex dipertemukan dengan saksi, bukan langsung ketemu Emma. "Mereka bilang akan diketemukan sama pelaku. Harusnya saya ketemu muka sama pelaku. Kalau konfrontir seharusnya saksi sama saksi, bukan saksi sama pelaku," ucap Alex.
Emma Waroka dan Alex, saling melapor ke kantor polisi akibat kasus pengeroyokan di klub malam tahun 2010 lalu.
Okki
KOMENTAR