"Ini baru pertama kali, sayangnya enggak bisa. Kecewa sih, padahal mau banget dan sudah siap mental. Seminggu lalu sempat sakit demam dan semalam kecapekan," kata Titi saat dijumpai di Cafe Bengawan Solo, SPBU Pertamina, Jl. M.T. Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (10/11) siang.
Wanita bergolongan darah A itu menuturkan, ia sangat miris dengan kondisi sosial di Indonesia. Titi mengakui, kesadaran masyarakat Indonesia untuk mendonorkan darah tergolong sangat rendah. "Kan sekarang lagi banyak bencana, jadi aku tergerak. Di luar negeri itu 2,5 persen orang mau mendonorkan darahnya, tapi kalau di Indonesia sedikit banget. Harga darah di Indonesia mahal banget," kata Titi.
Titi mengaku selalu siap jika diminta mendonorkan darahnya. "Aku enggak takut sama jarum. Aku sudah berteman sama jarum, jadi kalau lain kali bisa, aku pasti mau. Aku sudah terbiasa medical check up satu tahun sekali, jadi sudah biasa," katanya.
Saat akan mengunjungi relawan lain yang sedang menunaikan aksi amalnya, Titi tak ditemani oleh sang suami. "Tian enggak bisa datang, karena ada syuting. Tapi kalau lagi waktu luang pasti dia mau ikut," ujar Titi yang mengaku akan mempromosikan aksi donor darah ini di akun Twitter pribadinya. "Aku mau kampanye lewat Twitter soal kampanye untuk donor," kata anak bungsu dari lima bersaudara ini.
Okki
KOMENTAR