"Film ini tentang pendidikan, kita tahu belakangan ini Indonesia disibukkan dengan isu ujian nasional. Semua anak Indonesia harus punya cita-cita. Kami mau menggambarkan, kalau kita punya cita-cita harus bisa meraihnya," kata Nia saat ditemui di Rolling Stone Cafe, Jl. Ampera Raya, Kemang, Selasa (9/11) sore.
Dunia anak-anak, bagi Nia dan Ale, memang selalu membuat jatuh cinta. Keduanya mengaku senang bisa bekerjasama dengan anak-anak. Belum lagi, saat ini film anak-anak bisa dihitung dengan jari. "Kami melihat film untuk anak-anak dan keluarga itu jarang, dan baru satu tahun sekali bisa kita produksi. Kami merasa punya kewajiban, kalau bukan kita siapa lagi," ujar pria yang akrab disapa Ale ini.
Film horor dan remaja sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Bahkan, film bertema horor sudah menjadi tren dan ladang bisnis. Lantas, tertarikkah Nia dan Ale untuk membuat film seperti itu?
"Kami tidak membuat film horor atau komedi, karena itu bukan spesialisasi kami. Kami tidak punya kemampuan untuk itu," kata putri dari artis senior Mieke Wijaya ini. "Kalau cerita remaja itu sudah banyak, tapi cerita tentang anak-anak itu masih sedikit, jadi kami tertantang untuk membuatnya. Kami tidak mau memberikan contoh jelek kepada anak-anak," tambah Nia. "Sebenarnya kami mampu, tapi kami tidak mau," imbuh Ale seraya tertawa.
Bila sesuai rencana, film ini akan diputar bulan Juni tahun 2011. Proses syutingnya sendiri akan memakan waktu satu bulan dan mengambil lokasi di dua desa di pulau Sumbawa yaitu Bungin dan Mantar. "Tayang masih lama, Juni tahun depan, karena syuting makan waktu satu bulan," kata Ale.
Okki
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR