"Sumpah pemuda sekarang dengan tahun 1928 beda banget, artinya dulu kita ngomong merdeka dengan bambu runcing, kalau sekarang harusnya merdeka dari kebodohan, dan itu yang paling penting. Merdeka juga dari kemiskinan dan banyak sekali yang akhirnya harus diperjuangkan. Tapi tentunya perjuangan itu caranya harus berbeda dengan tahun 1928," katanya saat ditemui di acara pameran Optik 2010 Indonesia, di Hotel Sangri-la, Jakarta, Kamis (28/10).
Pelantun lagu Matahariku ini menilai Indonesia, mundur dari kemerdekaan. "Satu yang masih belum merdeka, yaitu mindset. Seseorang itu melihat segala sesuatu harus dari sudut pandang mana. Misalnya nasionalis itu dinilainya darimana sih?. Apakah gara-gara orang harus berbahasa Indonesia sudah dinilai menjunjung tinggi nasionalisme. Aku masih banyak dengar selentingan 'ah kalau lo ngomong pake bahasa Inggris berarti lo nggak nasionalis'. Toh pada kenyataannya banyak kok orang yang menggunakan bahasa Indonesia tapi korupsi dan ternyata ngelakuin hal-hal yang sebenarnya tidak mencerminkan nasionalis. Nah, hal-hal seperti itu yang membuat kita seperti katak dalam termpurung," jelas Agnes.
Menurut Agnes, merdeka bukan berarti membawa bendera, tapi perubahan pada pola pikir masyarakat Indonesia. "Itu yang selama ini mungkin aku pengen kasih tahu bahwa nasionalisme, kemerdekaan, menjiwai sumpah pemuda sebenarnya bukan dengan membawa bendera kemana-mana, membawa bambu runcing. You know itu tahun berapa?," tanyanya.
Sebagai pemuda Indonesia, Agnes mengaku ingin memberikan yang terbaik buat negara. "Berusaha menjadi yang terbaik, apapun yang kalian lakukan. Mau itu dibidang entertaintment, politik, ekonomi, sosial," tutupnya.
Icha
KOMENTAR