"Sekarang kalau mau nyanyi sudah minder, karena saingannya sudah terlalu banyak. Saya orang yang enggak bisa diam, senang kerja. Tiba-tiba terbersit dalam pikiran, ingin berbisnis. Bisnis yang saya bisa pertanggungjawabkan, sekaligus yang saya yakini bisa saya lakukan," tuturnya.
Mayang punya asalan sendiri memilih bisnis rumah makan. "Bagaimanapun, enggak ada istilah orang berhenti makan. Kalau orang berhenti shopping, berhenti ke salon, itu bisa. Tapi berhenti makan, enggak mungkin. Jadi, saya melihat peluang itu saja," ujarnya.
Mayang mengaku biasa memasak. "Kalau menurut orang-orang yang pernah nyicipin masakan saya, ya, oke, sih. Saya bisa masak tapi, ya, tidak sejago chef pastinya. Tapi saya tahu banyak soal masakan. Saya bisa tahu bahan baku satu masakan dan saya juga tahu bagaimana membuat masakan jadi enak disantap. Saya lumayan tahulah," ucapnya.
Lantas apa masakan yang benar-benar dikuasai? "Shabu-shabu. Buatan saya enggak kalah, lho, sama shabu-shabu yang paling top di Jakarta. Kalau masakan rumah, ya, sudah standar lah, saya bisa. Yang paling jelas-jelas saya kuasai dan jago banget, ya, masak air! Ha ha ha..."
Renty
KOMENTAR