Menurut Ida, Arya dan Cholik hanya sebatas hubungan kerja. "Tahun 2007 waktu itu Mas Cholik menjadikannya sebagai karyawan rutin, seminggu kira-kira dibayar 200 ribuan. Hubungannya karena hubungan kerja," katanya. Ida pun mengaku kaget jika Aria mengaku sebagai anak angkatnya. "Kalau anak angkat seharusnya tidak seperti ini, " kesalnya.
Yang mengejutkan, saat sehari pemakaman berlangsung, Aria langsung menghubungi Ida untuk menanyakan uang penggalangan tersebut. "Sehari mas Cholik meninggal, dia sms saya dengan nada mengancam. Isinya 'Maaf mba Ida, kalau Mba ida masih punya hati nurani ibu tolong telepon saya, tapi kalau memang udah enggak bisa secara kekeluargaan, kita berhadapan saja dengan aparat, karena saya enggak mau dipenjara, dan enggak mau dibilang penipu, saya udah bicara dengan pengacara saya, dan saya punya bukti kuat untuk perkarakan mba Ida," ucap Ida sambil membacakan isi sms.
Menurut Ida, sampai saat ini, dirinya belum melakukan koordinasi dengan Aria. "Tidak ada omongan apa-apa, dia sempat menelepon saya, katanya minta uang 500 juta, untuk bayar utang mas Cholik, tapi setahu saya mas Cholik tidak punya utang sebanyak itu, " tutupnya dengan heran.
Icha
KOMENTAR