Meskipun tak diizinkan oleh kedua orangtuanya untuk pulang kampong, Dewi mengaku masih berbahagia. Pasalnya, pada bulan Oktober nanti keluarga besarnya akan berkumpul. Saat itulah yang digunakan Dewi untuk mudik.
"Kata orangtua saya kalau sekarang pulang itu terlalu singkat banget waktunya, karena kemarin juga habis pulang, karena aku beli rumah, tapi biasanya halal bihalal aja. itu setiap Oktober di rumah aku. aat bulan Oktober nanti ada acara halal bihalal keluarga, jadi pulangnya disuruh orangtua pas itu saja," katanya. Dewi mengaku selalu merindukan makanan khas kampung halamannya. "Kalau pulang ke Jawa selalu menyediakan lontong cap gomeh, lontong sama sayur kari, dan oseng-oseng kentang. Makanan itu yang buat aku selalu kangen," katanya.
Sebagai anak bungsu, Dewi mengaku sedih saat tak bisa bermaaf-maafan langsung dengan orang tua dan kakak-kakaknya yang berada di Jember. Makanya, ia harus merelakan kalau kesempatannya berkumpul dengan keluarga harus tertunda beberapa bulan ke depan. "Biasanya ritual setelah sholat Ied adalah sembah sujud sungkeman kepada abang-abang saya, kebetulan saya anak bontot, karena sebagai manusia biasa tempatnya salah dan dosa," kata Dewi.
Okki
KOMENTAR