Saat kampanye, Ikang mengaku telah menghabiskan dana ratusan juta rupiah. Namun, ia mengakui, untuk maju menjadi Bupati yang murni, dana tersebut terbilang sangat kecil. "Jadi pilkada menurut saya sekarang udah enggak sehat karena orang kalau mau jadi calon bupati atau walikota harus punya 5-10 miliar dulu. Kita enggak akan mendapatkan seorang yang benar-benar bersih, jujur dan anti KKN kalau dengan cara seperti itu, karena cost-nya udah tinggi," tutur Ikang.
Meski sudah mengeluarkan dana ratusan juta, Ikang mengaku ikhlas demi rakyat. "Saya minimalis, operasional aja ratusan juta. Tapi itu biaya pengabdian aja, saya ikhlas. Itu pengorbanan saya buat bangsa ini, mungkin enggak berhasil tapi paling tidak sudah mendengung," ungkapnya.
Kegagalan menjadi calon wakil bupati tak membuat Ikang kapok. Bahkan jika diberi kesempatan , ia akan mencobanya kembali. "Enggaklah, saya akan terus ingin memperbaiki negeri ini," janjinya.
Icha
KOMENTAR