"Dana hasil penggalangan untuk Pak Cholik kata Bu Ida diberikan untuk anaknya, padahal saya sudah membayar uang kuliah anak Pak Cholik untuk semester ini. Bu Ida mengaku meminjam uang ke tetangga dan sampai pinjam duit ke warung," cerita Arya.
Namun setelah Cholik meninggal, tak lama kemudian Ida dan salah satu pegawainya menghilang. "Utang-utang itu juga belum ada yang dibayarkan oleh Bu Ida. Sekarang justru saya yang dikejar-kejar orang untuk bayar utang karena mereka tahu saya gencar menggalang dana untuk Pak Cholik," jelas Arya.
Dari saudara Cholik, Arya tahu bahwa Ida kemungkinan berada di rumah orangtuanya di Purwakarta. "Tapi saya enggak tahu pasti dia ada situ atau enggak," cetus Arya.
Arya hanya berharap Ida bersedia menemuinya untuk melunasi semua utang-utang biaya pengobatan Cholik. "Yang jadi masalah, harta benda saya sudah habis, tapi saya masih dikejar-kejar orang. Saya tidak bermaksud memenjarakan Bu Ida. Saya minta ia segera melunasi semua utang-utang. Itu saja," tegas Arya.
Isna
KOMENTAR