"Senin sore dia (Cholik) mengangkat tangannya keatas sambil berdoa 'Ya Allah bersihkan hati hambamu, sucikanlah hati hambamu ampunilah segala kesalahan hamba, " cerita Arya saat ditemui di kediaman almarhum, Jl. Cipinang Baru II, Jakarta Timur, Rabu (14/7).
Namun, saat berdoa, Cholik sudah tidak bisa mengenal orang di sekelilingnya. "Masih bisa ngomong tapi enggak mengenal orang. Tapi, pas Selasa pagi udah enggak bisa ngomong tapi masih bisa mengangkat tangan karena pendarahan di lambung dan harus dikeluarkan dari hidung. Rabu dini hari sudah tidak ada, " jelasnya.
Kepergian Cholik membuat keluarga merasa sangat kehilangan. Pasalnya Cholik dikenal sebagai sosok yang menyenangkan. "Papa itu enggak bisa marah, selalu bercanda sama keluarga, itu yang enggak bisa dilupain," tuturnya.
Icha
KOMENTAR