Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PAI), Seto Mulyadi, turut angkat suara perihal beredarnya video dewasa yang belakangan menjadi perbincangan. "Yang terpenting adalah saat ini tingkatkan komunikasi putra dan putri remaja. Termasuk tambah perhatian dari para ibu," ujar Kak Seto saat dihubungi tabloidnova.com, Kamis (17/6) siang.
Semenjak video mirip Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari muncul, ini peredarannya pun seolah tak dapat dihentikan. Salah satu alat yang digunakan sebagai media penyebaran adalah handphone.
"Sekarang HP banyak digunakan untuk hal-hal menyimpang seperti untuk nonton film atau menyimpan gambar-gambar porno. Mengatasinya, kembali lagi ke komitmen bersama antara anak dan orangtua, namun jangan serta merta merazia HP mereka karena akan menimbulkan permusuhan diantara anak dan orangtua. Hadapi dengan pendekatan yang lembut," pinta pencipta tokoh 'Si Komo' itu.
Kak Seto menyarankan, sebaiknya anak remaja diatas 18 tahun baru bisa menggunakan HP. "Karena anak di bawah umur masih memiliki pemikiran labil dan selalu ingin tahu hal-hal yang kadang belum pantas untuk mereka konsumsi. Makanya sejak beredarnya video porno lebih dari 60 persen anak SMP sudah melakukan hubungan badan," ujar Kak Seto menyayangkan.
Okki
KOMENTAR