"Mungkin gosip ini beredar gara-gara aku beli rumah di Bintaro. Karena masih dalam taraf penataan, aku sering mondar-mandir tinggal di Cempaka Putih dan di Bintaro. Kesannya, aku pisah rumah sama Pay, padahal enggak seperti itu," jelas Dewiq.
Jika dirinya sering tampil sendiri tanpa Pay, itu pun karena rumah tangganya termasuk tipe yang 'abnornal'. Artinya, "Mengapa aku sering terlihat jalan sendiri enggak bersama Pay karena kalau acaranya siang atau pagi hari, sudah bisa dipastikan Pay enggak bakal bisa hadir. Dia itu baru tidur pagi dan bangun sore hari. Dia enggak seperti orang lain pada umumnya. Dunianya terbalik. Siang tidur, malam kerja. Jadi rumah tangga kami abnormal," jelas wanita yang belum dikarunia anak ini.
'Kesendiriannya' diakui Dewiq sudah atas restu Pay. "Aku tampil disini ini juga atas saran dia. Pay yang mengatur aku. Dia udah kasih restu aku untuk bicara ini dan itu seputar album ke media. Enggak mungkin aku ngomong kalau enggak ada restu dia. Dia orangnya lebih senang berada di belakang layar."
Apalagi, lanjutnya, tak mungkin mereka bercerai di kala sedang menuai prestasi atas kontribusi mereka di industri musik sebagai pencipta lagu dan penyanyi. "Kalau kami ada masalah, pasti kami mandek. Sibuk dengan urusan (masalah) itu saja. Kami berdua pasti enggak produktif. Tapi justru sejak 2007 hingga 2010 ini kami banyak melakukan proses kreatif. Lihat saja band Kotak, lagunya Agnes, BCL, sekarang Yuri, semua kami lahirkan bersama!"
Diam-diam, setelah sukses mengelola studio musik (Palu Musik Studio), Dewiq-Pay kompak membangun artist management dan menjadi produser. "Saya dan Pay tidak bisa dipisahkan dari dunia musik. Kami berdua soulmate tidak hanya dalam rumah tangga, tapi juga dalam bermusik. Jujur aja, saya bukan siapa-siapa jika tidak ada Pay di belakang saya," ungkap Dewiq sambil membetulkan topi dan jacket ber-cappucon-nya.
Soal rumor yang mengatakan ada kesenjangan ekonomi di antara mereka karena Dewiq lebih terkenal dibanding Pay, wanita ini keras membantah. Menurut Dewiq, "Wah, dia suhuku (guru, Red.). Aku belum apa-apa dibanding dia. Bahkan, Pay juga yang selalu mengkritik dan menyemangati aku. Misalnya, laguku kurang ini atau itu, atau terlalu monoton, Pay lah yang memoles lagu ciptaanku," ujarnya. Tambahnya lagi, "Jangan salah, Pay banyak duitnya, lho. Karyanya, kan, banyak. Aku belum seberapa dibanding dia."
Sibuk melahirkan lagu, lantas kapan punya anaknya? Sambil tertawa Dewiq berkata, "Perkawinan kami sudah menginjak 12 tahun. Jujur pasti ada up and down-nya. Soal anak juga kami sudah berusaha dan berikhtiar. Kami hanya bisa pasrah saja karena anak, rezeki, mati, dan hidup hanya rahasia Allah. Kami sudah sepakat, ada atau tidaknya anak bukan menjadi alasan bagi kami untuk berpisah. Karena kami berdua bukan sekadar pasangan suami istri, tapi juga pasangan dalam bermusik. Insya Allah, cinta kami bukan cinta biasa."
Erni Koesworini
KOMENTAR