Siapa yang tak kenal lagu Geregetan yang pernah ngetop di era 80-an milik grup musik Giant Step? Kini, lagu itu mulai sering terdengar lagi di telinga pecinta musik melalui alunan suara manis Sherina Munaf, yang tak lain adalah putri salah satu personel Giant Step, Triawan Munaf.
Sherina mengaku, tak ada pertimbangan khusus saat membawakan lagu ciptaan vokalis dan gitaris Giant Step itu. "Aku sudah sangat familiar sama lagu ini karena dari kecil sudah sering mendengarnya," ujar gadis kelahiran 11 Juni 1990 ini.
Triawan sempat menolak saat putrinya minta izin mengaransemen ulang lagunya. "Ayah bilang, kenapa harus lagu ini? Kenapa enggak lagu yang bagusnya aja? Tapi aku tetap meyakinkan Ayah kalau lagu ini bisa jadi lebih menarik. Ayah juga enggak mau namanya ditulis sebagai pencipta, tapi enggak bisa begitu, jadi tetap kutulis namanya."
Geregetan awalnya tercipta ketika produser Giant Step meminta band ini membuat lagu yang lebih mengikuti pasar, karena sebelumnya genre musik Giant Step adalah rock. "Saat aku dengar, kupikir lagu ini bagus. Kalau bisa diaransemen ulang dan dibuat lebih menarik, lagu ini juga sangat friendly untuk pasar masa kini," tambah gadis yang juga berperan sebagai komposer, arranger, dan produser di album terbarunya, Gemini.
Perkiraan Sherina tepat. Single kedua di album terbarunya ini mendapat sambutan luar biasa dari pencinta musik tanah air. "Ayah enggak ikut saat penggarapan. Beliau baru tahu pas launching dan langsung bilang, "Jadi single kedua ya, Sher." Dan terbukti, lagu ini menjadi single kedua di album Gemini."
Bukan berarti ayah sendiri, lantas Sherina tak membuat perjanjian hak cipta, lho. "Pihak label sudah mengatur semua secara baik. Kontrak itu harus ada. Kalau enggak, ya enggak berani jalan. Urusan royalti juga semua sudah diatur dengan baik." Bila dilihat dari segi penjualan, lagu ini cukup meledak lewat RBT-nya dan albumnya pun cukup laku di pasaran. "Tadinya lagu ini enggak mau dijadikan single, tapi pihak label cukup yakin kalau lagu ini kuat dan meledak di pasar."
Sherina mengaku, tak mengalami kerugian apapun dalam me- recycle lagu lama. Ia justru melihat ini sebagai sesuatu yang unik dan lucu karena bisa mengingatkan kenangan masa lalu orangtuanya. Ia pun menolak jika apa yang dilakukannya mengurangi nilai kreatifitas sebagai seorang musisi. "Buat aku, me- recycle lagu juga harus mengaransemen dan dia harus tahu aransemennya seperti apa. Mengaransemen bukan hal yang mudah, lho. Ada musisi yang bisa nulis lagu dan aransemen, tapi ada juga musisi yang biasa ngarang. Kalau saya, berpikir bagaimana aransemen lagu ini bisa exciting buat zaman sekarang. Di albumku ini, kebanyakan aku yang mencipta dan mengaransemen. Cuma Geregetan yang ciptaan Ayah dan aku aransemen ulang. Jadi buatku, itu bukan alasan kehabisan ide," tambahnya.
Caroline Pramantie
KOMENTAR