"Dari awal suasananya memang enggak enak, karena gue datang telat langsung dari Semarang. Sebagai senior, gue coba mencairkan suasana bercanda dan hanya melempar tisu. Mungkin waktunya enggak pas, jadi dia bertindak anarkis," ujar Krisna yang dijumpai di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/4) siang.
Menurut Krisna, saat pertengkaran di depan umum itu berlangsung, ia ingin sekali membalas. Namun, menurutnya, ia masih trauma bila harus berurusan dengan hukum. "Gue berusaha enggak melawan karena otak gue masih waras. Gue baru tuntas dari masalah hukum, jadi malas berurusan dengan hukum. Gue masih trauma dengan jaksa dan hakim," ujar Krisna yang menerima bogem mentah dari Ananta. "Saya didorong. Dia tonjok saya tapi enggak kena pipi malah kena kuping. Terus dia tendang paha saya. Sampai sekarang masih terasa sakit," ujar mantan bintang iklan sabun cair ini.
Baru saja selesai dengan kasus penggelapan uang di Kendari, Krisna kembali dihantam kasus pemukulan. Menurutnya, ini sebagai pembersihan diri. "Gue lagi dikembalikan ke titik nol, lagi dibersihkan bathinnya. Sekarang saya benar-benar jadi manusia baru. Allah sedang memperbaiki saya," ujarnya.
Lantas apa yang ia harapkan dari masalah barunya ini? "Karena dia yang melakukan tindak anarkis, saya harap dia kulonuwon (maaf atau permisi) ke saya. Kalau dia enggak datang saya akan datangi dia karena harus ada penyelesaiannya. Kita harus bersikap kesatria, sesama laki-laki dewasa. Sama-sama minta maaf," imbuhnya.
Okki
KOMENTAR