Kesuksesan The Great Queen Seon Deok (TGQSD) tak hanya dirasakan tiga serangkai pemeran utamanya saja. Drama musikal Hwarang yang diperankan kelompok pemuda sebagai pengawal elit kerajaan Silla pun, ikut terangkat berkat The Great Queen Seon Deok.
Kenapa TGQSD ini sukses di Korea dan juga digemari masyarakat indonesia? Selain karena pemerannya, kisah drama seri yang ditayangkan di indosiar ini juga sangat membumi, bak kisah dan negeri dongeng.
Alkisah, Raja Jinpyeong memiliki dua putri kembar, Chon meyong dan Deok Man. Tapi dua putri ini membuat hati sang raja gundah. Pasalnya menurut ramalan, sang raja akan kehilangan tahta jika memiliki dua putri. Jinpyeong pun akhirnya membuang Deok Man ke luar istana bersama seorang pembantu.
Deok Man lalu tumbuh menjadi gadis yang kuat dan tahan terhadap segala situasi. Sejak kecil, kecerdasan Deok Man juga sudah sangat terlihat. Ia haus ilmu pengetahuan dan suka membaca. Buku-buku yang dibaca adalah milik orang-orang asing yang mampir ke kedainya dipadang pasir.
Pada usia 15 tahun, Deok Man kembali ke istana. Lewat serangkaian perjuangan, ia berhasil dinobatkan sebagai Ratu Seon Deok, penguasa ke-27 Kerajaan Shilla. Di masa kepemimpinannya, ia berhasil menyatakan Tiga Kerajaan Samguk. Berikut ini tiga serangkai pendukung TGQSD.
KEMBALINYA "SI ANAK HILANG"
Sang pemeran ratu cerdas dan kharismatik itu adalah aktris Lee Yo Won (30). Lee memulai debut akting di tahun 1997, lewat serial yang diangkat dari cerita sejarah pula, berjudul Kkok Ji. Sejak itu, Lee menjadi gadis favorit Korea. Berkat aktingnya yang manis dalam serial tersebut, ia mulai dilirik para produser film layar lebar.
Lee menikah dengan pemain golf profesional Korea, Park Jin Woo, pada Januari 2003. Setelah menikah, Lee tinggal di luar negeri selama 2 tahun. Dari pernikahan itu pasangan Lee-Park dikaruniai seorang anak perempuan. Ia kembali ke Korea di tahun 2005 dan melanjutkan karier di dunia akting. Sebelum kembali ke Korea, Lee pernah berjanji tak akan berakting lagi. Menurutnya, kehidupan sebagai ibu rumah tangga akan lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan bekerja di industri hiburan. Tapi, rupanya kecintaannya pada akting tak bisa hilang begitu saja. Saat ditawari untuk bermain dalam serial Fashion 70s, Lee langsung jatuh cinta pada alur cerita dan tokoh utamanya. Dengan dukungan sang suami, Lee pun kembali beraksi di depan kamera. "Awalnya aku khawatir orang akan bergosip tentangku jika aku kembali. Tapi suamiku terus mendukung, dia berkata, 'Jangan pedulikan apa kata orang'," ujar Lee.
Meski sudah tahu risiko bekerja di dunia hiburan, Lee bukanlah artis yang terbuka tentang masalah pribadinya. Dalam setiap wawancara, Lee memastikan agennya menghentikan pertanyaan soal pribadi.
Walaupun sudah melakoni berbagai peran, banyak penggemar menyatakan Lee memang pantas berperan dalam drama sejarah. Lee sendiri mengakui wajahnya cocok jika harus didandani dengan gaya tradisional Korea. Karena itulah, ia sangat bersemangat disodori naskah TGQSD.
Keputusan yang tak salah memang. Lewat perannya sebagai Ratu Seon Deok itu, Lee berhasil menyabet tiga penghargaan bergengsi di Korea. Yakni, Female Top Excellence Award dan Best Couple Award (bersama pemeran Bi Dam, Kim Nam Gil) di MBC Drama Awards 2009, serta Aktris Terbaik versi Grimme Awards 2009 yang dipilih oleh sutradara-sutradara Korea.
Namun keberhasilan itu tidak diperoleh Lee tanpa pengorbanan. Jadwal yang padat dan beratnya proses syuting QSD mengakibatkan Lee beberapa kali sakit. Kabarnya, Lee sudah diperingatkan dokter untuk istirahat jika tak ingin kesehatannya memburuk. Tapi, sejak syuting dimulai pada bulan Mei 2009, Lee bersikukuh terus syuting agar jadwal tayang QSD tidak molor. "Aku seringkali merasa tidak enak badan saat syuting, namun pengorbanan para kru tak kalah hebat. Mereka sama sekali tidak mengeluh, meski aku tahu kondisi mereka juga cukup parah," tutur Lee.
Untuk menghormati para kru, Lee rela mengeluarkan uang pribadi sebanyak US$ 136 ribu atau sekitar Rp 1,3 milyar untuk membuat jaket eksklusif. Baginya, 11 bulan syuting bersama membuat ikatan yang begitu dekat untuk seluruh pemain dan kru. Ketika QSD berakhir pada 22 Desember lalu, Lee berkata, "Aku tak percaya ini benar-benar berakhir. Ada banyak kekurangan dalam peranku dan aku bisa merasakannya. Tapi, aku belajar banyak."
Ajeng / bersambung
KOMENTAR