Namun kata wanita yang punya hobi diving dan travelling ini, kulitnya yang mencoklat tak menjadi masalah. Ria mengaku sudah terbiasa berpanas-panasan. Yang jadi persoalan buatnya adalah perihal makanan. Di hari-hari pertama Ria sempat diare. "Ini hanya masalah adaptasi saja, setelah itu perutku normal-normal saja," ujarnya. "Selain itu aku kesulitan makan buah-buahan dan sayur kegemaranku. Di sini sayur dan buahnya kurang beragam. Yang ada sayur daun singkong melulu," imbuhnya sambil tertawa.
Ria pun tak sungkan berinteraksi dengan anak-anak di pengungsian yang dinilai tertinggal dalam pendidikan dan kurang gizi.
Di film TBA Ria berperan pula sebagai guru buat mereka. Ria terlihat menikmati scene saat mengajar. Keprihatinan Ria terhadap korban pengungsian bukan basa-basi. Ia rela menjadi sukarelawan di sana. "Kedaan di sini amat parah sekali. Ternyata di tahun 2009 masih ada masyarakat seperti ini. Tolong (pemerintah, Red) memantau sampai ke sini. Kalau tak bisa, kasih dana dan saya akan menolong mereka. Betul saya mau. Kalau dana sendiri saya belum mampu," tegas Ria yang sempat menangis iba ketika pertama kali datang ke pengungsian.
Tarmizi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR